JAKARTA. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2016 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, 9-11 November 2016. IIW 2016 akan menampilkan berbagai proyek infrastruktur yang sedang dan akan dibangun di Indonesia. Dalam IIW 2016 juga digelar konferensi dan seminar mengenai infrastruktur Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyatakan semua pihak harus fokus membangun infrastruktur, baik transportasi, bandara udara, pelabuhan, dan pembangkit listrik. Serta menuntaskan permasalahan korupsi, inefisiensi, dan memangkas berbagai perizinan.
Apabila permasalahan ini dapat teratasi, Jokowi mentargetkan posisi Indonesia untuk kemudahan melakukan bisnis bisa mencapai peringkat ke-40. “Tahun lalu Indonesia berada di peringkat 91. Kita masih jauh tertinggal dengan negara di kawasan ASEAN seperti Singapura dan Thailand,” tegas Jokowi pada pembukaan IIW 2016 di Jakarta Convention Centre, Rabu (9/11/2016).
Menurut Jokowi dalam pembangunan infrastruktur dasar, Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak cukup untuk membiayai seratus persen. “Kita hanya bisa membiayai sepertiganya. APBN kita hanya Rp 1.000 triliun, sementara kebutuhan anggaran dalam pembangunan Rp 5.500 triliun,” terang Joko Widodo.
Karena itu, Jokowi mengharapkan keterlibatan pihak swasta dalam pembangunan berbagai infrastruktur tersebut. Dengan meningkatnya investasi swasta di Indonesia terutama dalam sektor infrastruktur, rencana pembangunan proyek-proyek infrastruktur dapat segera dilaksanakan dan diselesaikan.
“Kita mengajak pihak swasta untuk masuk pada berbagai proyek pelabuhan se-Indonesia, bandara udara, transportasi umum serta energi. Kita sudah buka semua proyek tersebut agar swasta tertarik masuk,” lanjut Jokowi.Albarsah