Titik Masuk Inovasi Teknologi berawal dari Daerah

Jakarta-Inovasi untuk pembangunan inklusif (IID) bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan memungkinkan semua kelompok masyarakat khususnya atau mereka yang termarjinalkan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, menciptakan, dan mengaktualisasikan kesempatan dan menikmati manfaat pembangunan.

Ketua Komisi Teknik Sosial Humaniora Dewan Riset Nasional(DRN), Lala M Kolopaking ,  memaparkan “DRN memiliki agenda pengembangan  program riset dalam penerapan inovasi untuk pembangunan inklusif, melalui Dewan Riset Daerah (DRD) yang tersebar di 33 Propinsi,” pada akhir presentasinya pada Workshop Inovasi untuk Pembangunan Inklusif, Kamis (6/09)

Peran DRD adalah sebagai inisiator awal pengembangan teknologi dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat. Lala M Kolopaking, menjelaskan,” Titik masuk inisiasi melalui dinas/badan dengan payung kerjasama dengan pemerintah daerah, dimana bupati mempunyai kepedulian untuk kerjasama kreatif dan inovatif. Pola  inisiasinya adalah dengan menjalin kerjasama dengan dinas terkait dan Bappeda.”

Ada dua pola titik masuk inovasi, yaitu Pola Pertama adalah dengan menindak lanjuti surat keputusan bupati yang peduli dengan aksi atau result, membentuk working group yang terbagi dua yaitu pertama ,komite yang terdiri dari Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) yang anggotanya dapat diperluas dari kalangan akademisi, bisnis, dan komunitas. Kedua, tim teknis yang terdiri dari personal tetap dari lingkungan pemerintah daerah dan juga akan diperluas dari kalangan akademisi, bisnis dan komunitas.

Pola kedua adalah dengan pembentukan Central Management Office (CMO) yang berbentuk manajerial yang melibarkan lembaga pemerintahan (berbagai kementerian), perusahaan (CSR),  NGO, Perguruan Tinggi, dimana struktur fungsionalnya dikoordinasikan oleh Bappeda (Badan Pendapatan Daerah). Unit manajemen ini dikelola oleh professional,  yang dikomando oleh manajer terpilih sekaligus menjadi pengelola fungsi berbagai hubungan kerjasama antar pihak, termasuk dalam melakukan hybrid pendanaan.(ap)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author