Menyambut Harteknas ke-20

rakornas20
Hari ini, 20 tahun lalu, Indonesia mencatat sejarah. Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat komuter fly by wire  berhasil dibuat dan diterbangkan. Prototipe A-1, N-20 dengan sandi Gatotkaca, terbang mulus pada 10 Agustus 2015 di Bandung. Jutaan pemirsa menyaksikan langsung atraksi satu jam yang menggetarkan jagat ilmu dan teknologi penerbangan itu.

Sempat dijagokan menjadi primadona untuk merebut pasar pesawat komuter di kelas 50-70 penumpang, N-250 menjadi bintang pameran Indonesian Air Show 1996 di Cengkareng. Dua dari  empat pesawat prototipe sudah mulus dibuat. PA-1 dengan sandi Gatotkaca, 50 penumpang, terbang perdana (first flight) selama 55 menit pada tanggal 10 Agustus 1995. PA-2 dengan sandi Krincing Wesi, N250-100, 68 penumpang terbang perdana  pada tanggal 19 Desember 1996.

Meski saingan ATR 42-500, Fokker F-50 dan Dash 8-300 itu akhirnya terhenti karena tekanan krisis ekonomi, karya terbaik putra-putri Indonesia tetap dikenang sebagai tonggak penting lompatan inovasi iptek nasional. Maka, melalui Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1995, peristiwa fist flight N-250 itu kemudian ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas).

Tujuan dari perayaan Hakteknas setiap tahun adalah untuk memberikan semangat kepada bangsa Indonesia khususnya generasi muda untuk selalu berkaya di bidang teknologi, mendorong pegiat Iptek untuk terus membangkitkan daya inovasi dan kreasi untuk kesejahteraan dan peradaban Indonesia, menghargai keberhasilan putera-puteri Indonesia dalam memanfaatkan, menguasai, dan mengembangkan Iptek, memberikan pertanggungjawaban kepada publik tentang hasil kegiatan komunitas iptek, menunjukkan bahwa semua bidang memerlukan iptek dan iptek adalah kunci daya saing bangsa.

Setelah 20 tahun berlalu, semangat dan jiwa kebangkitan teknologi terus bergema  pada bidang-bidang yang merupakan ranah iptek dan inovasi. Setiap tahun telah ditetapkan tema dan sub tema yang relevan dengan tuntutan masyarakat tentang kiprah iptek dan inovasi. Peringatan Hakteknas, kata Menristek Dikti Muhammad Nasir, juga merupakan ajang penghargaan kepada para peneliti dan perekayasa yang sangat berprestasi dan produktif di bidang iptek.

Selain itu, jelas Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati yang juga Ketua Umum Peringatan Hakteknas, juga memberikan penghargaan bagi para aktor Sistem Inovasi Nasional, yaitu untaian ABG, akademisi (academician, A, sebagai penghasil iptek), swasta (business, B, sebagai pengguna iptek) dan pemerintah (government, G, selaku penumbuh iklim inovasi). Para aktor inilah yang telah berprestasi luar biasa dalam memacu tumbuhnya inovasi.

Pelaksanaan Hakteknas ke-20 juga merupakan sarana koordinasi semua jajaran pemangku kebijakan dan kepentingan secara nasional, dalam rangka meningkatkan semangat kreativitas dan inovasi teknologi untuk kemajuan bangsa. Selain itu, dalam peringatan Hakteknas ke-20 ini, juga akan ditampilkan berbagai hasil inovasi komunitas iptek dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Dalam acara ini juga disampaikan seluruh rangkaian acara yang akan diselenggarakan untuk peringatan Hakteknas, diantaranya Seminar Nasional, Rakornas, Pertemuan Forum “Inventor- Innovator- Investor”, pameran Riset dan Teknologi “Ritech Expo”, Anugrah Iptek, Lomba Penulisan dan Foto Iptek, hingga peringatan hari puncak di Komando Lintas Laut Militer atau Kolinlamil di Tanjung Priok pada tanggal 10 Agustus yang akan dibuka Menko Maritim Indroyono Soesilo.

Menyambut Harteknas, kita semua berharap semoga semua capaian inovasi dan iptek yang berhasil dikembangkan putra-putri Indonesia tidak hanya berhenti di seminar dan perpustakaan. Tapi juga bergema dan bergulir menjadi bagian dari solusi iptek di lapangan nyata. Iptek hadir untuk memberi solusi dan meningkatkan harkat dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

You May Also Like

More From Author