TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bersinergi untuk mendorong pemanfaatan produk riset dan inovasi karya anak bangsa dalam pasar pengadaan pemerintah.
Salah satunya melalui pengembangan Katalog Elektronik Sektoral Inovasi sebagai bagian dari sistem Katalog Elektronik dan pembelian secara elektronik (e-purchasing) yang dikelola oleh LKPP.
BRIN menargetkan tayangan produk inovasi di e-katalog dan volume transaksi pembelian dapat terus berkembang. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kemandirian industri nasional dan mendukung perekonomian dalam negeri.
Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian mengatakan bahwa BRIN memiliki peran dalam seluruh tahapan riset dan inovasi, mulai dari penyediaan inventor dan teknologi, hingga mendorong pemanfaatan produk inovasi baik di lingkungan internal maupun sektor publik dan swasta.
Hendrian berharap dukungan lintas sektor dari kementerian dan lembaga, agar pengadaan pemerintah semakin berpihak pada produk hasil riset dan inovasi dalam negeri. Untuk itu, BRIN dan LKPP menggelar Forum Diskusi Nasional bertajuk “Optimasi Pasar Produk Riset dan Inovasi pada Pengadaan Pemerintah” di Auditorium BRIN pada Jumat (1/11/2024).
“Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya produk inovasi lokal, mendukung gerakan bangga buatan Indonesia, serta menghasilkan rekomendasi kebijakan yang memungkinkan substitusi impor melalui optimalisasi produk inovasi dalam pengadaan pemerintah,” ungkap Hendrian.
Hendrian menegaskan bahwa penggunaan produk lokal dalam pengadaan pemerintah dapat berperan sebagai substitusi impor, sekaligus mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM), dan koperasi.
Percepatan penggunaan produk dalam negeri, termasuk produk UMKM dan koperasi, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. “BRIN berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan hasil riset dalam mengembangkan produk lokal sebagai substitusi impor,” tambahnya.
Menurutnya, sebagai kontribusi terhadap upaya substitusi impor, BRIN telah menayangkan 146 produk inovasi dalam Katalog Elektronik Sektoral Inovasi pada periode 2023-2024. Dengan data pembelian produk inovasi melalui pengadaan pemerintah yang mencapai Rp118 miliar.
“BRIN bangga menjadi bagian dari tayangnya 9,4 juta produk di e-katalog yang berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan produk dalam negeri sebesar 1,13%. BRIN juga mendukung penyerapan tenaga kerja hingga 2,93 juta pekerja pada 2023,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, BRIN akan terus melanjutkan amanah substitusi impor berbasis riset dan inovasi untuk memperluas kontribusi pada E-Katalog Pengadaan Pemerintah.
“Untuk mendukung hal ini, BRIN melalui rumah program dan mitra industri berupaya menyelaraskan hasil riset dengan kebutuhan nasional. Mendorong kementerian serta lembaga terkait untuk memanfaatkan produk riset dalam negeri, dalam setiap pengadaan pemerintah,” lanjutnya.
Hendrian juga mengapresiasi sinergi lintas sektoral yang telah terbentuk. “Kami berterima kasih atas sinergi yang telah dan akan terus diperkuat antar pihak yang terlibat. Dalam mendukung pengadaan produk riset dan inovasi nasional ini,” pungkasnya.