Martha Tilaar Raih Perekayasa Utama Kehormatan

Martha Tilaar, dinilai secara nyata dan mampu serta berhasil memimpin grup bisnis yang berbasis kearifan lokal hinga menghasilkan produk komestika dan obat berciri Indonesia bahkan dipasarkan di level internasional.

Selain itu seluruh proses dari riset dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran, sangat  memperhatikan mutu khasiat dan keamanan produk dan upayanya dalam menjaga kualitas produk pun telah mendapatkan berbagai pengakuan. Semua itu masuk dalam kriteria sebagai peneliti utama.

Oleh karena itu pada 13 Septermber lalu Dr. Martha Tilaar terpilih menjadi Perekayasa Utama Kehormatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tahun 2012 Bidang Kesehatan.

Penghargaan ini menjadi penghargaan kepada perempuan pertama yang meraih gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK). PUK merupakan penghargaan dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada seseorang atas jasa-jasanya yang besar dalam kegiatan kerekaysaan teknologi di Indonesia.

Martha Tilaar dipilih menjadi PUK BPPT melalui mekanisme penilaian dan pertimbangan yang sangat ketat oleh Majelis Perekayasa Nasional. Bekerjasama dengan Kementerian Ristek, Martha Tilaar Innovation Center juga berupaya mendorong riset, pengembangan dan inovasi produk nasional dengan terus memberikan apresiasi pada para peneliti dan masyarakat yang telah melakukan penelitian, inovasi maupun kepedulian akan bahan alam Indonesia.

Kepala BPPT, Marzan A Iskandar mengatakan,  penganugerahaan ini sangat tepat mengingat kiprah Martha Tilaar yang dinilai telah mencerminkan esensi kegiatan seorang perekayasa yakni Research, Development, Engineering dan Operation yang dibuktikan dengan berbagai prestasi.  Beliau telah membuktikan bahwa peran teknologi sangat vital dan instrumental dalam bidang industry kesehatan dan kecantikan yang ia geluti.

“Semoga penghargaan ini dapat memacu pemanfaatan iptek dalam mengembangkan industrinya khususnya didalam Martha Tilaar Group,” kata Marzan.

Marzan juga mengatakan Martha Tilaar memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan riset bagi industrinya. Berbagai produk hasil riset dan pengembangan telah diproduksi secara massal dan disebarkan ke masyarakat. Hal ini juga berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor pada produk lokal.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author