Di Era Digital, Perawat Harus Melek Teknologi Informasi

alt

Dosen Prodi Ilmu Keperawatan FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Ariani Arista Putri. Foto Dok. Humas UGM

 
Technology-Indonesia.com – Perawat diharapkan dapat beradaptasi di tengah tantangan globalisasi dan era digital saat ini. Perawat saat ini harus bisa mengimbangi perkembangan teknologi. 
 
Dosen Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Keperawatan, dan Kesehatan Masyarakat (FKKMK) Universitas Gadjah Mada, Ariani Arista Putri menyebutkan di tengah era digital saat ini, perawat harus melek terhadap teknologi informasi dan mengutamakan pasien saftey untuk peningkatan mutu layanan terhadap pasien. Kompetensi ini juga harus dimiliki tenaga medis lainnya. 
 
Perawat  memiliki peran besar dan penting dalam memberikan pelayanan sesuai standar keperawatan. Perawat merupakan tenaga medis yang berada di sisi pasien paling lama dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Karena itu kemampuan untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien secara berkualitas dan aman sangat dibutuhkan. 
 
“Kalau dianalogikan di ruang perawatan, maka perawat itu adalah ibu rumah tangga yang selama 24 jam di ruang perawatan. Sementara dokter, ahli gizi, dan lainnya adalah tamu yang hanya sebentar di sisi pasien,” jelas Ariani menjelang peringatan Hari Perawat Nasional tanggal 17 Maret di FKKMK UGM, Yogyakarta, Jumat (16/3/2017). 
 
Lulusan doktor University of Illinois Hospital & Helath Science System ini menjelaskan perawat saat ini tidak hanya dituntut bisa menjadi penyedia layanan keperawatan yang berkualitas semata. Perawat diharapkan mampu menjadi advokat bagi para pasien. 
 
Peran sebagai advokat untuk membantu pasien dan keluarga dalam memberikan informasi dari pemberi pelayanan atas tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien. Di samping itu menjadi mediator dan melindungi hak-hak pasien atas pelayanan yang baik. 
 
“Perawat juga harus punya critical thingking menghadpai semua elemen baik itu pasien dan tenaga medis lainnya,” tuturnya. 
 
Peran perawat tidak hanya sebatas memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Perawat juga wajib memiliki keahlian konseling untuk menyampaikan edukasi kepada pasien terkait tindakan preventif dan promosi kesehatan bagi masyarakat. 
 
Menurut Ariani, perawat di Indonesia memiliki kualitas yang baik dan tidak kalah dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Hanya saja, penguasaan bahasa masih menjadi kendala utama yang dihadapi perawat Indonesia yang akan bekerja di luar negeri. 
 
“Standar kompetensi perawat dengan kualifikasi internasional juga masih belum terpenuhi,”pungkasnya.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author