Cochrane Indonesia Resmi Diluncurkan

alt

Technology-Indonesia.com – Cochrane Indonesia, sebuah organisasi penelitian independen dan bergengsi di Asia Tenggara telah resmi diluncurkan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (5/3/2018). Peluncuran ini menjadi upaya untuk meningkatkan publikasi dan penggunaan informasi medis terpercaya di Indonesia. 

Direktur Cochrane Indonesia, Detty Nurdiati mengatakan peluncuran Cochrane Indonesia ini sebagai salah satu langkah signifikan dalam perkembangan pelatihan dan penelitian kesehatan nasional.
 
“Melalui Cochrane Indonesia ini menghadirkan penelitian terkait ilmu kesehatan yang berbasis bukti (evidence base),” tutur Detty di sela acara peluncuran Cochrane Indonesia di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. 
 
Peluncuran ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dekan FKKMK UGM, Ova Emilia; Dekan FK Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial Syam; dan CEO Global Cochrane, Mark Wilson. Turut mendampingi Rektor UGM, Panut Mulyono dan Dirjen Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Ali Ghufron Mukti.
 
Pendirian Cochrane Indonesia merupakan hasil kerja sama antara UGM dan UI selama delapan tahun terakhir. Sejak 2004 Detty dan tim telah berupaya meningkatkan peran dan dampak dari pelaksanaan kesehatan berbasis bukti dalam praktik sehari-hari. Selain itu juga melalui edukasi dan pelatihan serta dalam pembentukan kebijakan publik khususnya kesehatan ibu dan anak.
 
“Harapannya akan ada lebih banyak upaya bersama untuk memastikan kesehatan berbasis bukti  dalam setiap aspek penelitian, pelayanan, dan kebijakan kesehatan di Indonesia,”papar dosen FKKMK UGM ini.
 
Menurut Detty, kebutuhan akan ilmu kesehatan berbasis bukti yang relevan dan terkini semakin meningkat. Karena itu dengan kehadiran Cochrane Indonesia, masyarakat akan memiliki pengetahuan dan para ahli yang memadahi untuk memenuhi kebutuhan informasi kesehatan. “Cochrane menghasilkan bukti ilmiah terpercaya yang dapat dijadikan standar dalam pelayanan kesehatan,” lanjutnya.
 
Kepala Pusat Afiliasi Cochrane Indonesia, Siti Setiati menyebutkan informasi di Cochrane sudah digunakan dan dipercaya oleh banyak ahli, pemerintah, pembuat kebijakan, dokter, perawat, peneliti serta profesional di bidang kesehatan yang bekerja di rumah sakit, perguruan tinggi, dan klinik kesehatan di Indonesia dan berbagai belahan dunia.
 
“Mereka menggunakan bukti dari Cochrane guna mendukung keputusan medis, pembuatan kebijakan, dan pedoman pelayanan kesehatan untuk pasien,” kata dosen FK UI ini.
 
Cochrane melakukan review secara komperehensif dengan mempertimbangkan data dari sejumlah penelitian di dunia. Cochrane juga mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan semua data sehingga dapat digunakan dalam pengembangan kebijakan dan pelayanan kesehatan yang efektif di Indonesia.
 
Hingga saat ini, bukti dari Cochrane telah dimanfaatkan untuk memperbaiki pelayanan bagi ibu hamil dan bayi melalui panduan kesehatan terbaru. Sebagai contoh panduan ibu hamil dengan pre-eklamsia, informasi suplementasi besi, dan eduksi ibu menyusui di Indonesia.
 
Cochrane Indonesia berpartisipasi aktif dalam jaringan Cochrane Global di London yang menyatukan lebih dari 38 ribu orang di 130 negara. Memiliki tim yang berbasis peneliti dari UGM dan UI nantinya akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk menginformasikan kebijakan baru dan melakukan pelatihan bagi tenaga medis  dalam mengimplementasikan ilmu kesehatan berbasis bukti. 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author