Total pengeluaran perangkat medis di Indonesia menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2012 mencapai triliunan rupiah. Pengeluaran tersebut didominasi impor perangkat medis sebesar 96 persen. Kontribusi dari produsen lokal perangkat medis hanya empat persen.
Untuk itu Pusat Teknologi Material BPPT terus mengembangkan bahan biomaterial untuk peralatan kesehatan. Sejak 2005, program tersebut telah menghasilkan bahan bioceramics hydroxyapatite, fomula pembuatan semen tulang untuk bahan ortopedik yaitu bubuk Poly Methyl Methaacrylate (PMMA) dan implan logam stainless Steel 316 L.
Kepala BPPT, Unggul Priyanto memandang pentingnya pengembangan teknologi biomaterial perangkat medis yang berbahan lokal, murah dan sesuai dengan standar medis. “Untuk itu, kami bekerjasama dengan industri baja di Indonesia untuk menghasilkan alat-alat medis yang berbahan lokal,” ujarnya di acara The 2nd Regional Biomaterials Scientific Meeting 2014, Surabaya, (18/09).
Menurut Unggul, teknologi material yang dikembangkan BPPT sangat mendukung dengan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dalam menjamin pencegahan penyakit, pengobatan yang efektif dan efisien, menentukan obat-obatan, serta penyediaan perangkat medis bagi masyarakat.
Bahan semen tulang buatan BPPT bersifat biokompatibel dan merangsang pertumbuhan sel-sel baru di dalam tulang. Ketika bahan ini dicampurkan dengan cairan tertentu hingga menjadi adonan semen tulang, proses mengeringnya sekitar 10 menit. Sehingga ada cukup waktu bagi dokter bedah untuk melakukan perbaikan tulang rusak akibat kecelakaan maupun penyakit .
Harga dari semen tulang ciptaan BPPT kurang dari Rp300 ribu rupiah per 40 gram. Lebih murah dari produk impor yang harganya berkisar di atas Rp1,5 juta rupiah .
Semen tulang ini juga telah diuji toksisitas di Departemen Orthopedi dan Traumatologi Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya. Pengujian ini bertujuan memenuhi syarat bahan medik di bidang kedokteran yang harus bersifat biokompatibel yang bisa diterima tubuh, serta tidak merugikan terhadap lingkungan biologis, baik lokal maupun secara sistemis. Sumber Humas BPPT