Serpong, Technology-Indonesia.com – Dalam upaya pemasyarakatan dan pembudayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) sejak dini serta pemerataan akses Iptek kepada seluruh masyarakat Indonesia, PP-Iptek menggelar Science For All (SFA) bagi siswa dan pengajar di Banten pada 15-17 Juni 2021. Salah satu kegiatan SFA adalah Seminar Guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bertajuk “Pembelajaran Sains Melalui Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).”
Direktur Pusat Peragaan Iptek (PP-Iptek) M. Syachrial Annas mengatakan bahwa PP-Iptek merupakan sebuah science center dibawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berperan dalam pemasyarakatan dan pembudayaan iptek masyarakat sejak dini. PP-Iptek fokus kepada generasi muda, yakni anak didik dari PAUD, SD, SMP, SMA dan juga mahasiswa agar selalu melek terhadap Iptek sehingga tumbuh menjadi manusia Indonesia yang mampu berpikir kreatif, kritis, inovatif dan mampu bersaing di kancah internasional.
Menurut Syachrial, Era Industri 4.0 masih menjadi tema besar dan kental mewarnai pengembangan inovasi teknologi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini mengarahkan PP-Iptek untuk mentransformasikan layanan menjadi berbasis digitalisasi yang dapat memberikan inspirasi dan ide bagi generasi muda dalam berinovasi iptek.
“Menyikapi kondisi pandemi Covid-19, layanan berbentuk virtual adalah suatu keniscayaan. Karena dengan demikian, masyarakat khususnya generasi muda, terlebih lagi para pelajar, tidak kehilangan kesempatan untuk terus menggali ilmu pengetahuan tanpa henti dan tanpa batas,” kata Syachrial pada pembukaan Seminar guru IPA tingkat SD, SMP, dan SMA di Provinsi Banten yang digelar di Pusdiklat, Puspiptek, Serpong, pada Kamis (17/6/2021).
Fasilitas digital di PP-Iptek, lanjutnya, dapat menjadi solusi terhadap masalah yang dihadapi masyarakat terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan untuk tetap mendapatkan Iptek, mengembangkan wawasan dan keterampilan serta proses pembelajaran sains.
“Penyelenggaaan seminar menjadi salah satu upaya PP-Iptek sebagai science center atau pusat sains dalam memberikan layanan alternatif masyarakat belajar dan mengakses iptek di masa krisis Pandemi Covid-19,” terangnya.
Seminar Guru IPA ini mengangkat topik tentang Pembelajaran Sains melalui Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Topik ini, terangnya, diangkat untuk memenuhi kebutuhan guru saat ini dalam melakukan praktek IPA bagi anak didik di sekolah yang dibawakan secara virtual dengan metode yang mudah dan bahan-bahan yang sederhana sehingga dapat memberikan inspirasi dan ide para guru IPA untuk menciptakan model-model praktik sains di sekolah.
“Dari Webinar ini, kami harapkan para peserta dapat terinspirasi dan muncul ide-ide dalam menciptakan praktik sains, mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas digital, memberikan masukan kepada PP-Iptek dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran sains, baik di sekolah maupun perguruan tinggi. PP-Iptek sangat siap untuk membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Syachrial menerangkan bahwa PP-Iptek telah mengembangkan fasilitas berbasis digital berupa aplikasi PP-Iptek Virtual dan Program Kunjungan Virtual bernama “Science e-Trip”. Layanan digital ini disajikan untuk melengkapi model pembelajaran sains sehingga anak didik dan masyarakat luas dengan kondisi saat ini khususnya tetap dapat mengakses ilmu pengetahuan melalui layanan PP-Iptek secara online/virtual.
“Kami berharap dengan pengembangan yang dilakukan oleh PP-Iptek dan diselenggarakannya kegiatan-kegiatan sains bagi generasi muda berbasis digital, seperti Seminar hari ini yang kami tawarkan dapat disambut baik oleh masyarakat dengan lebih memanfaatkan layanan-layanan di PP-Iptek untuk peningkatan pemahaman dan keterampilan iptek,” tuturnya.
Syachrial berharap kedepannya sekolah-sekolah di Provinsi Banten dapat lebih mengoptimalkan keberadaan PP-Iptek sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan pembelajaran iptek yang dibutuhkan bagi para anak didik dan guru.
“Kami selalu siap sedia menerima kehadiran Bapak dan Ibu Guru serta anak-anak didik semuanya dan memberikan layanan sebaik mungkin. Protokol kesehatan yang ketat selama berada di PP-Iptek dan pembersihan fasilitas menggunakan cairan disinfectan kami lakukan secara rutin setiap hari,” pungkasnya.
PP-Iptek Dorong Guru IPA Ciptakan Model Praktik Pembelajaran Sains Secara Virtual
