HarukaEdu Siapkan Talenta Muda Bertanding di IWIC 2016

JAKARTA – HarukaEdu, salah satu startup di bidang pendidikan online, kembali mendukung Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC). Tahun ini merupakan kali ketiga HarukaEdu mendukung kegiatan IWIC, yang memasuki tahun ke-10, sejak IWIC 8 tahun 2014.

HarukaEdu memiliki tiga program pendidikan yang dapat diakses secara online, yaitu Kuliah e-Learning, Kelas Online dan Sertifikasi Online. Salah satu program kelas online yang mendukung kegiatan IWIC, adalah Kelas Online Technopreneurship. Program ini dapat diikuti oleh calon peserta IWIC 10 yang ingin membekali dirinya dengan berbagai pengetahuan mengenai technopreneurship sebelum mengirim proposalnya.

“Dalam kelas online ini, para calon peserta dapat mencari dan berbagi ilmu dengan para peserta lainnya dan mentor yang ada,” kata CEO HarukaEdu, Novistiar Rustandi dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Menurut Novistiar ada yang berbeda dari Kelas Online Technopreneurship IWIC 10 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya kelas ini hanya dibuka untuk 100 orang pendaftar pertama. “Tahun ini dibuka tiga gelombang mulai 1 Juni 2016. Setiap gelombang diselenggarakan secara cuma-cuma, dalam waktu empat minggu pembelajaran,” jelasnya.

Mentor kelas Online Technopreneurship terdiri dari para technopreneur yang sudah berhasil mengembangkan startup. Satu mentor akan mendampingi 25 peserta dalam diskusi setiap minggu. Selain itu para mentor juga yang akan mengevaluasi tugas-tugas yang diberikan kepada peserta.

Para peserta Kelas Online Technopreneurship IWIC 10 akan mendapatkan materi dan mentoring mengenai bagaimana mencari ide startup, melakukan riset mengenai potensi pasar yang menjadi sasaran serta bagaimana membuat pitch startup untuk dipresentasikan saat kontes.

Novistiar melanjutkan peserta IWIC 10 kali tidak hanya dari Indonesia, tapi juga dari Vietnam, Singapura dan India. “Kami ingin lebih lagi mempersiapkan para peserta dari Indonesia secara intensif agar dapat bersaing dengan baik dengan peserta dari luar negeri. Mereka tidak hanya harus memiliki ide brilian, namun harus tahu bagaimana mengimplementasikan dan mempresentasikannya dengan baik,” terang Novistiar.

Menurut Novistiar, selain dari sisi pembelajaran, sistem pendaftaran tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun sebelumnya, yaitu dengan metode member get member. Setiap peserta yang mendaftar wajib mengajak rekan-rekannya untuk ikut serta dalam Kelas Online Technopreneurship.

Bagi 100 peserta yang paling banyak mengajak rekannya di setiap gelombang, mereka akan ikut serta dalam kelas online Technopreneurship IWIC 10. Sementara bagi yang tidak masuk dapat ikut serta di gelombang berikutnya atau mengikuti kelas online Technopreneurship reguler.

“Kami berharap, melalui kelas online Technopreneurship IWIC 10 ini, bisa muncul ide-ide baru yang bisa diimplementasikan dan memberi solusi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tuan rumah, kami ingin para peserta dari Indonesia menjadi pemenang dan menjadi pencipta, bukan hanya pengguna,” tutup Novistiar. Albarsah/SB

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author