Smartphone 4G Karya Anak Bangsa Mulai Diproduksi Massal

alt

CIKARANG – Smartphone 4G Digicoop hasil riset Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai memasuki tahap produksi massal di pabrik perakitan elektronik di Cikarang. Hasil sinergi ekosistem industri smartphone dalam negeri ini merupakan salah satu upaya menegakkan kedaulatan digital bangsa.

Melalui skema pendanaan inovasi perguruan tinggi di industri, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2016 memberikan pendanaan kepada ITB untuk mengembangkan dan menghilirisasikan produk smartphone 4G. 

Melalui berbagai riset, ITB berhasil mengembangkan ponsel pintar dengan berbagai fitur seperti short message service (SMS), browsing, VOIP Call dan streaming youtube. Model smartphone ini telah mendapatkan sertifikasi TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sebesar 20,2% pada akhir 2016.

Ponsel pintar ini diadopsi dan dilanjutkan produksi massalnya oleh Koperasi Digital Indonesia Mandiri (KDIM) bekerjasama dengan ITB, PT. Jalawave Integra, PT. VS Technology Indonesia, dan PT TSM. Ribuan Smartphone Digicoop akan dibagikan pada anggota koperasi untuk menjalankan bisnis digital koperasi.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)  Mohamad Nasir mengatakan Kemenristekdikti selalu mendorong hasil inovasi karya anak bangsa. Ia menekankan agar riset-riset yang dihasilkan anak bangsa jangan sampai hanya berhenti di perpustakaan, tetapi harus dikomersialisasikan sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.

Menurut Menristekdikti, saat ini ITB sudah memiliki empat Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang diharapkan bisa menghasilkan inovasi-inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh industri. Menristekdikti berharap, ke depan ITB memiliki Science Techno Park (STP) yang bisa digerakkan mulai dari penelitian, prototype, hingga ke industri. Karena itu perlu kerjasama yang baik antara pemerintah, akademisi, dan bisnis.

“Saya merasa bangga betul. Semoga produk ini bisa mengambil pasar, network harus kita bangun. Mudah-mudahan produk ini bisa kompetitif, punya nilai tambah, dan menjadi kebanggaan, ” ujar Nasir saat kunjungan kerja ke PT. VS Technology Indonesia, di Cikarang pada  Rabu (11/1/2017).

Menristekdikti menyebutkan angka pengguna smartphone di Indonesia kini mencapai sekitar 25,7% dari total penduduk atau sekitar 65,2 juta orang. Jumlah tersebut merupakan market potensial dari produk smartphone ini.

Menristekdikti berharap produksi perdana Smartphone Digicoop ini dapat menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan mampu bersaing dengan produk luar dalam menyongsong era ekonomi digital. Sehingga, Indonesia tidak hanya menjadi pasar produk luar negeri tetapi sebagai pelaku yang mampu memproduksi smartphone sendiri.

Pemerintah telah menetapkan bahwa seluruh vendor smartphone 4G LTE harus memenuhi kewajiban 30% TKDN mulai 1 Januari 2017 sebagai syarat berjualan di Indonesia. Kebijakan tersebut harus dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya industri smartphone di Indonesia khususnya terkait dengan pengembangan hardware dan software.

Untuk maksud tersebut, keberadaan dari design house atau design center menjadi sangat diperlukan. Melalui design center yang dikembangkan di ITB, diharapkan  banyak industri smartphone yang saat ini kegiatan R&D nya ada diluar negeri, dapat dipindahkan ke dalam negeri, terutama untuk dapat memenuhi kewajiban 30% TKDN. 

Selain anggota Koperasi Digital Indonesia Mandiri, pengguna perdana yang beruntung mencicipi Smartphone Digicoop adalah para anggota dari Forum Silaturahmi Masjid Serantau (Forsimas) yang anggotanya memiliki jaringan bagus dalam memberdayakan dan menyebarluaskan produk kebanggaan Indonesia ini.

baca juga:

Jadi Anggota Koperasi Digital dapat Smartphone Digicoop

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author