Memasuki pertengahan Januari 2010, pasar bisnis berbasis internet menghangat. Google dikabarkan serius mengakuisi Softcard, satu perusahaan pengembang teknologi sistem pembayaran via perangkat mobile.
TechCrunch dan The Wall Street Journal (16/1) melaporkam kedua pihak sudah deal dengan nilai akusisi sekitar 100 juta dolar.
Untuk diketahui Softcast adalah perusahaan patungan) antara AT&T, Verizon an T-Mobile. Sebelumnya, perusahaan Joint Venture bernama Isis, merujuk nama sorang Dewi dalam mitologi Mesir. Setelah ISIS popular dipakai oleh gerakan radikal di Suriah (Islamic State of Iraq and Syria), perusahaan itu berusaha melakukan rebranded dengan Softcard. Upaya ini rupanya belum berhasil sepenuhnya hingga pecan lalu muncul kabar Softcast telah merumahkan 60 karyawannya dengan alasan efisiensi.
Kesulitan keuangan Softcard agaknya dimanfaatkan Google dengan isu akuisisi. ‘’Rumor pembelian itu bisa jadi bagian dari psywar untuk menggertak lawan-lawan Google,’’ ungkap Richard Nieva dari CNET (16/1).
Raksasa internet itu sepertinya memang serius menggarap kompetisi bisnis mobile payments. Dengan mengakuisisi Softcast, Google berharap mengambil posisi head-to-head dengan Apple, Amazon, PayPal, Square dan raksana teknologi lain untuk merebut kue bisnis system pembayaran berbasis layanan internet.
Sementara itu, kedua pihak terkait, Google maupun Softcard, menolak berkomentar. “Kami tak akan berkomentar apa pun. Informasi verbal dan non-verbal tidak aka nada untuk merespon rumor akuisisi itu,’’ jelasnya seorang jubir Google.
Sejatinya, Google termasuk salah satu perusahaan pertama yang menawarkan pembayaran mobile. Nama layanan itu disebut Wallet. Sayang produk ini bisa dibilang gagal menarik minat konsumen.
Yang terbilang sukses merengkuh bisnis mobile payments adalah PayPal. Saham perusahaan ini melejit. Tahun 2002, PayPal laku dijual ke eBay sebesar US$ 1,5 miliar. Sejak itu, perusahaan besar dan kecil, mulai dari Amazon ke Facebook berlomba memperebutkan bisnis layanan pembayaran berbasis Web.
Bahkan
,Oktober tahun lalu, Apelsecara khusus meluncurkan divisi usaha baru bernama called Apple Pay.Dalam serang waktu kurang dari 72 jam setelah debutnya, 1 juta kartu kredit telah digunakan pada layanan ini.Raksasa teknologi seperti Apple dan Google memiliki alasan
kuat baik untuk berinvestasi dalam bisnis pembayaran. Menurut prediksi analis, pada 2019, konsumen seluruh dunia akan belanja barang di internet senilai US$ 142 milyar. Jumlah itu naik hamper 300% dari nili bisnis pembayaran tahun 2014, yang mencapai US$ 52 milyar.