BRIN Bersama Dukcapil Lakukan Uji Perangkat KTP Elektronik

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri melakukan pengujian dan riset perangkat KTP elektronik (KTP-el).

Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber (PR KAKS) BRIN Anto Satriyo Nugroho mengatakan, kerja sama antara Dukcapil dengan BRIN (sebelumnya BPPT) sudah dilakukan sejak 2009. Dimulai dengan implementasi KTP-el, dan dilanjutkan dengan pengujian card reader atau perangkat pembaca KTP-el, yang pengujian di sisi keamanannya melibatkan BSSN.

“Selama ini, kita sudah melakukan pengujian chip, blangko KTP-el, dan perangkat pembaca KTP-el. Chip dan blangko merupakan spesialisasi Pusat Riset Elektronika (PRE), sedangkan perangkat pembaca KTP-el dikerjakan bersama antara PRE dan PR KAKS yang fokus pada pengujian biometrik,” jelas Anto, di Gedung B.J Habibie, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Dikatakan Anto, perangkat pembaca KTP-el sudah dimanfaatkan di berbagai tempat, antara lain pada e-voting, kepolisian, dan perbankan. Tetapi, masyarakat belum banyak yang mengetahui manfaatnya.

Belakangan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memakai sistem face recognition saat masyarakat hendak masuk ke peron. Ini bisa menjadi media mengenalkan perangkat pembaca ktp-el kepada masyarakat.

“Karena ketika membuat akun, dilakukan otentikasi memakai reader KTP elektronik dan sidik jari terlebih dahulu. Apabila lolos, baru foto wajah yang tersimpan pada chip KTP-el dimanfaatkan untuk verifikasi selanjutnya ketika yang bersangkutan masuk ke peron,” katanya.

Anto menyampaikan, perangkat pembaca KTP-el yang dipakai di KAI merupakan produk salah satu perusahaan yang diuji di BRIN.

Dirinya menyebut, total ada 43 device under test yang sudah diuji, produksi dari berbagai vendor atau perusahaan. Menurut laporan Dukcapil pada 2021, ada lebih dari 50 ribu perangkat diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, dan dimanfaatkan pada berbagai lembaga.

Perluas Lingkup Uji

Lebih rinci Anto membeberkan, untuk lingkup kerja sama kali ini bertambah tujuh perangkat yang akan diuji. Yakni, perangkat pemindai iris (iris scanner), perangkat pemindai sidik jari (fingerprint scanner), perangkat perekam tanda tangan (signature pad), perangkat kamera, perangkat pencetak KTP-el (printer), perangkat Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, dan perangkat pembaca dan penulis KTP-el (card encoder).

“Untuk hal-hal baru tersebut jadi ranah kegiatan yang harus kami definisikan, cara mengujinya bagaimana, standarnya bagaimana, dan sebagainya,” terang Anto.

Kepala OREI BRIN Budi Prawara menjelaskan, pengujian terhadap perangkat keras ini juga akan diuji fungsionalnya dengan perangkat lunak.

“Bagaimana perangkat yang sudah kita uji, ini nanti kita cocokkan dengan perangkat lunak yang ada di Dukcapil. Apakah kompatibel ataupun tidak, tentunya harus kompatibel dan nanti akan disaksikan oleh tim dari BRIN,” katanya. 

Pihaknya terbuka untuk menggali potensi kolaborasi di bidang-bidang lainnya terkait kependudukan dan pencatatan sipil. Misalnya, untuk analisis sebaran penduduk profil kependudukan, identifikasi daerah kumuh, dan sebagainya. Serta, memanfaatkan skema pendanaan riset dan skema mobilitas periset di BRIN.

Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi berharap, kolaborasi yang sudah dimulai ini tidak hanya berhenti pada tataran uji alat perekaman KTP-el. Tapi juga bisa berlanjut, seperti pengembangan ADM ataupun pemanfaatan data kependudukan.

“Banyak pihak swasta yang menyatakan berminat dalam pemanfaatan data kependudukan ini. Namun jika yang melakukan adalah BRIN, tentu saja kami lebih apresiasi, karena sama-sama pihak pemerintah. Di mana penduduk kita saat ini sekitar 280,7 juta, data ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai analisis yang kemudian bermanfaat untuk masyarakat,” tandasnya. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author