Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta menghadiri peresmian Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) di Kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta. RS PON diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (14/7/2014).
Menurut Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, RS PON dirancang menjadi rumah sakit rujukan nasional kesehatan otak dan syaraf. “RS PON juga berperan sebagai pengampu, serta pembina pelayanan otak dan syaraf bagi rumah sakit lain di Indonesia, sekaligus sebagai pusat pendidikan dan penelitian nasional kesehatan otak dan syaraf (neuro science center),” lanjutnya.
Sebagai rumah sakit pusat neurologi berkelas dunia dan mampu bersaing secara global, RS PON dilengkapi peralatan kesehatan berteknologi mutakhir, salah satunya CT Scan 250 slice.
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono berharap RS PON bisa menjadi rumah sakit yang berkualitas dan menyediakan tenaga medis profesional untuk membawa institusi ini menjadi World Class Hospital. Dengan begitu, SBY berharap tidak ada lagi warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri.
RS PON berdiri di atas lahan seluas 11.955 meter persegi di kawasan MT Haryano, Cawang, Jakarta Timur. RS PON telah beroperasi sejak Maret2014.
Pemancangan tiang pertama pembangunan RS PON dilakukan pada 1 November 2011 dan telah melakukan soft launching pada 1 Februari 2013 lalu.
Bangunan RS PON memiliki 11 lantai terdiri dari beberapa kategori ruang rawat inap, yaitu 2 kamar president suite, 18 kamar VVIP, 36kamar VIP, 36 kamar tidur kelas I, dan 22 tempat tidur kelas II. RS PON juga menyediakan 275 tempat tidur kelas III sebagai ruang rawat inap bagi pasien peserta PBI program Jaminan Kesehatan nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan). Sumber Humas Ristek
