Video conference DEMIT (Desa Melek Informasi dan Teknologi) berhasil menyatukan kurang lebih 360 desa dari 36 titik berbeda di seluruh Indonesia. Kegiatan dalam rangka sosialisasi RUU Desa ini memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai video conference dengan titik lokasi terbanyak.
DEMIT digagas Gerakan Desa Membangun (GDM), gerakan yang berangkat dari inisiatif kolektif desa-desa di Indonesia untuk mengelola sumber daya desa dan tata pemerintahan yang baik. Gerakan yang tercetus pada 24 Desember 2011 di Desa Melung, Kedungbanteng, Banyumas ini menjawab kritik atas praktik pembangunan perdesaan yang cenderung dari atas ke bawah. Akibatnya, desa kurang diberi kewenangan dalam mengelola sumber daya yang ada di wilayahnya
Kegiatan yang dilaksanakan di Plaza Bapindo, Jakarta (9/12) ini melibatkan para kepala desa, perangkat desa dan warga desa yang ada di Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk membuktikan kesiapan desa mengambil bagian dalam kemajuan teknologi dan memanfaatkannya untuk kemajuan desa masing-masing.
Pada kesempatan itu, Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Pansus RUU Desa dan Pembina GDM memperkenalkan visi Nol Kemiskinan untuk Indonesia melalui UU Desa dan DEMIT. “UU Desa menjadi strategi membangun daulat desa. Pembangunan harus bertumpu pada kemampuan 73.000 desa untuk menyangga kemajuan republik ini. Sedangkan DEMIT hadir sebagai salah satu wujud kesiapan desa untuk menjalankan UU Desa,” katanya.
RUU Desa yang akan segera disahkan memberi kesempatan bagi desa-desa untuk membangun dan berkembang atas dasar kebutuhan dan potensi sumber daya yang tersedia di wilayah masing-masing.
Salah satu aspek yang menumbuhkan potensi kemajuan desa nantinya adalah diaturnya hak penganggaran Desa dari APBN dan APBD. “Desa dapat merumuskan sendiri kebutuhan prioritas pembangunan, tanpa harus tergantung oleh kekuatan dari luar desa” ujar Budiman Sudjatmiko.
Desa Melek Informasi dan Teknologi (DEMIT) dimotori anak-anak muda pegiat Informasi dan Teknologi (IT) di Banyumas, Jawa Tengah. DEMIT memiliki tujuan utama membangun kapasitas perangkat desa untuk menguasai dan memanfaatkan IT untuk kemajuan desa. Program DEMIT telah sukses mengonlinekan 1000 desa melalui gerakan 1000 website untuk desa.
DEMIT mendorong desa-desa untuk menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di pemerintahan desa, seperti penggunaan software berbasis open source, pelatihan aplikasi kantoran, pengelolaan portal desa, dan mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis desa.
Menurut Irman Meilandi, penggiat GDM, metode video conferece ini memungkinkan efisiensi komunikasi aparatur negara dengan unit terkecilnya. “Nantinya akan ada situation room GDM dengan basis video conference yang siap sedia untuk berkomunikasi secara intensif dengan para perangkat desa di berbagai wilayah Indonesia,” ungkapnya.