Jakarta – Sekitar 27 perusahaan dan instansi pemerintahan menyabet penghargaan TOP IT TELCO 2019. Perusahaan atau instansi pemerintahan tersebut dinilai berhasil dalam implementasi TI dan Telco di perusahaannya, serta mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanannya.
“Penghargaan diberikan per sektor bisnis, mengingat kompleksitas masing-masing sektor usaha, adalah berbeda-beda,” ujar Irnanda Laksanawan, Ketua Penyelengara TOP IT & TELCO 2019 yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Itech di Jakarta, Rabu (27/3/2019)
Sektor bisnis yang dikompetisikan dalam TOP IT & TELCO 2019 ini adalah setor usaha Bank, BPD, Multifinance, Asuransi, E-Commerce, IT & Telekomunikasi, Energi Pertambangan, Pelabuhan dan Bandar Udara, Infrastruktur, Transportasi, Agro industri, PDAM, dan Hospitality. Sedangkan kategori untuk instansi pemerintahan terdiri dari Kementerian, Lembaga/ Badan, Pemprov, Pemkot, dan Pemkab.
TOP IT & TELCO 2019 merupakan kegiatan Award IT TELCO yang diselenggarakan setiap tahun, sejak 2014. Tahun ini, dewan juri diantaranya Jumain Appe, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti. Selain itu, Bambang Setiadi, Ketua Dewan Riset Nasional, serta Idwan Suhardi dari Kemenristekdikti termasuk melibatkan pakar IT.
Dewan juri melakukan penilaian awal dan merekomendasikan perusahaan-perusahaan untuk menjadi Finalis TOP IT & TELCO 2019. Dari proses ini, dihasilkan 100 perusahaan dan instansi Terbaik, dan kemudian diundang untuk presentasi dan tanya jawab dalam Wawancara Penjurian, yang telah berlangsung tanggal 4 September – 3 Oktober 2018.
Penilaian kategori Business Solution atau Solusi TI, dinilai berdasarkan rekomendasi perusahaan pengguna Solusi TI. Didalam kuesioner, setiap perusahaan, diminta untuk merekomendasikan 3 Solusi TI yang terbaik, dengan disertai alasan dan penjelasannya. Dalam kuesioner tersebut, kami juga meminta 3 solusi lokal, yang layak untuk direkomendasikan.
Selain itu, jugapenilaian kesiapan perusahaan dan instansi pemerintahan menuju transformasi digital. Dewan juri menyebarkan kuesioner Digital Business Transformation ke perusahaan finalis untuk mengukur indeks dan level readiness perusahaan / instansi pemeritahan menuju pengelolaan digitalized.
Irnanda Laksanawan mengatakan setiap lembaga dan instansi pemerintahan harus menjalankan pengelolaan pemerintahan dan kelembagaan berbasis TI dan TELCO. “Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus melakukan transformasi bisnis dari sistem tradisional ke digital bisnis agar tetap survive, seiring digitalisasi yang telah menjadi faktor esential di balik pertumbuhan bisnis di era perdagangan bebas,” ujarnya
Implementasi dan pemanfaatan IT & TELCO, lanjut Irnandi, akan mampu mendorong terciptanya pengelolaan manajemen dan bisnis di perusahaan, institusi pemerintahan, termasuk BUMN, BUMD dan lembaga lainnya, menjadi lebih esien, efektif, profesional, dan berdaya saing tinggi.
Jumain Appe, ketua dewan juri mengatakan, pemerintah melalui Making Indonesia 4.0 sangat mendukung peran penting inovasi dan transformasi digital dalam pembangunan nasional. “Kita harapkan semua stakeholder bisa memanfaatkan transformasi digital ini, agar perusahaan dan instansi tetap kompetitif di masa depan. Terkait transformasi digital, Kemenristekdikti terus mendorong tumbuhnya inovasi industri yang berbasis pada IT (Information Technology-red),” ujarnya.