Energi Fosil Masih Dominan Hingga 2030

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Marzan A Iskandar mengatakan pada 2030, kebutuhan energi berdasar skenario Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) diperkirakan akan mencapai 1,5 kali kebutuhan energi dasar.

“Sumber energi fosil masih mendominasi pasokan energi tahun 2030 yaitu sekitar 82%,” ungkap Marzan saat peluncuran Buku Peluncuran Buku Outlook Energi Indonesia 2012 di Jakarta. Selasa (22/10).

Sesuai dengan skenario dasar lanjut Marzan kebutuhan energi tahun 2030 diperkirakan mencapai tiga kali lipat dari kebutuhan tahun 2010 yaitu hampir mencapai 3000 juta SBM per tahun.
Selain itu pada skenario ini Indonesia diperkirakan bisa bertahan sebagai net eksportir energi hingga 2030.

Sementara dengan skenario MP3EI, Indonesia akan menjadi net importir energi mulai tahun 2027. Dalam jangka pendek, baik skenario dasar maupun skenario MP3EI tidak memproyeksikan perbedaan yang signifikan.  

“Namun demikian dengan skenario dasar pun Indonesia tetap akan menjadi net importir energi juga hanya dalam waktu beberapa tahun setelah 2030 jika besarnya potensi produksi batubara dilepas sesuai mekanisme pasar,” jelasnya.

Marzan juga mengatakan minyak mentah dan BBM akan mendominasi kontribusi impor yang semakin meningkat setiap tahunnya. Kemudian berkaitan dengan LNG, jika produksi domestiknya tidak ditingkatkan maka mulai 2019, sesuai skenario dasar dan 2016 sesuai skenario MP3EI, diperlukan impor LNG untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Berdasarkan evaluasi terhadap tingkat ketersediaan, kemampuan atau daya untuk mendapatkan, keterjangkauan dan penerimaan masyarakat dalam situasi energi nasional selama kajian ini, menunjukkan bahwa ketahanan energi pada skenario MP3EI mengandung kerentanan energi yang lebih tinggi bila dibandingkan skenario dasar,” urai Marzan.

Meskipun upaya yang gencar dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) telah dilakukan, dan berhasil meningkatkan pertumbuhannya lebih dari 8%, namun menurut Marzan masih belum mampu meningkatkan perannya dalam bauran energi nasional.

sementara itu, hingga tahun 2030, batubara akan menjadi komoditas utama (andalan) energi di masa depan dengan kontribusi pasokan energi domestik mencapai 38% dan terutama digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan industri.

Pembangunan infrastruktur penyediaan energi juga akan diperlukan untuk mendukung ketahanan energi dimasa depan seperti penambahan kapasitas pembangkit listrik, kapasitas kilang minyak, kilang LNG, terminal LNG dan pelabuhan batubara.

Semua yang dikatakan Kepala BPPT tersebut merupakan data-data yang terdapat dalam Buku Outlook Energi 2012. Penyusunan buku OEI 2012 ini bertujuan untuk memberikan gambaran permasalahan dan tantangan energi ke depan dalam mendukung sasaran pertumbuhan ekonomi nasional sebagaimana ditargetkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025.

Secara bersamaan buku ini juga ditujukan untuk mengupayakan terjaminnya ketahanan energi nasional. Selain itu Sebagai kontribusi dalam memberikan gambaran energi dimasa mendatang kaitannya dengan penetrasi teknologi energi dan kebutuhan infrastruktur energi untuk mendukung diversifikasi sumberdaya energi yang berkelanjutan di masa mendatang.

BPPT melalui Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi (PTPSDE) menerbitkan buku Outlook Energi Indonesia (OEI) 2012. Buku OEI 2012 merupakan buku keempat yang diterbitkan dengan menyoroti tema “Pengembangan Energi Masa Depan dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Energi Nasional”.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author