Prof. Dr. Ir. Sahardi Mulia, MS berhasil meraih gelar Profesor Riset bidang budidaya dan produksi tanaman berkat inovasi teknologi budidaya padi tanam benih langsung (Tabela) Super. Penerapan teknologi Tabela Super mampu meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi sehingga pendapatan petani meningkat.
“Teknologi ini secara teknis dan sosial ekonomi sangat cocok diterapkan pada daerah dengan tenaga kerja yang terbatas serta mahal, serta kawasan yang kepemilikan lahan usaha tani yang luas,” ujar Sahardi dalam Orasi Pengukuhan Profesor Riset di Auditorium Ir. Sadikin Sumintawikarta, Kampus Penelitian Pertanian Balitbangtan, Cimanggu, Bogor, Senin (9/4/2018).
Pria kelahiran Malela-Palopo, 5 Juli 1957 ini menyampaikan orasi orasi ilmiah berjudul “Inovasi Teknologi Budidaya Padi Berbasis Tanam Benih Langsung (Tabela) Super Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan”. Sahardi melaksanakan pidato pengukuhan profesor riset berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) No. 01/A/2018 tanggal 23 Maret 2018 tentang Pembentukan Majelis Pengukuhan Profesor Riset.
Sahardi menamatkan pendidikan SD Negeri Tadette (1968), SMP Negeri Belopa (1973), dan SMA Negeri 371 Belopa (1976). Lulusan Sarjana Pertanian dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) tahun 1982 ini meraih gelar Magister Sains dari UNHAS pada 1988, dan gelar Doktor bidang agronomi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2000.
Ia mengikuti beberapa pelatihan terkait dengan bidang kompetensinya seperti Metodologi Deliniasi Zona Agroekologi di IPB Bogor (1996), Optimasi Pemupukan di IPB Bogor (1996), Participatory Rural Appraisial di Lembang (2000), Master Class in Reseach Management di Sydney Australia (2002), dan Research Management Training Program di Canberra Australia (2007).
Sahardi mulai bekerja pada Balai Penelitian Tanaman Pangan Maros sejak Mei 1983, kemudian menjabat sebagai Kepala Instalasi Penelitian Wawotobi (1995-1996). Pada 1995 seiring pembentukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), ia dimutasi ke BPTP Kendari dan menjadi Kepala BPTP Sulawesi Tenggara pada 2001-2004. Suhardi kemudian diangkat menjadi Kepala BPTP Sulawesi Selatan (2004-2008).
Jabatan fungsional peneliti diawalinya dari Asisten Peneliti Madya 1990, Ajun Peneliti Muda 1992, Peneliti Muda 1994, Peneliti Madya 1997, Ahli Peneliti Muda 2004 dan Peneliti Utama Gol IV/d tahun 2008, dan memperoleh Peneliti Utama golongan IV/e Bidang Budidaya dan Produksi Tanaman Tahun 2015.
Anak pertama dari pasangan Mulia (alm) dan Hj. Galla ini diangkat menjadi Peneliti Utama terhitung mulai 1 November 2008 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 92/M Tahun 2009, tanggal 1 September 2009
Sahardi telah menghasilkan 103 karya tulis ilmiah yang ditulis sendiri, maupun dengan penulis lain dalam bentuk buku, jurnal, prosiding dan makalah yang belum diterbitkan dan tiga diantaranya dalam bahasa Inggris.
Ia telah ikut serta dalam pembinaan ilmiah diantaranya sebagai pengajar Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Program Pasca Sarjana Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Muhammadiyah Makassar; pembimbing Skripsi (SI) pada Fakultas Pertanian UHO Kendari; pembimbing dan penguji tesis S2 pada Program Pasca Sarjana UIM dan Universitas Muhammadiyah Makassar; serta pembimbing dan penguji Disertasi (S3) pada Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin.
Aktif dalam organisasi profesi ilmiah, sebagai anggota Perhimpunan Ilmu Gulma Indonesia (1985-sekarang) dan anggota Perhimpunan Agronomi Indonesia (1990-sekarang).
Penerima tanda penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional (2011) dan Satyalencana Karya Satya XX Tahun (2012) dari Presiden RI ini, menikah dengan Dra. Hj. Djamilah Saleh, MPd dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Akhmad Anshari, Akhmad Asyraf, dan Nurul Wahidah.