Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS, Pakar Rempah Sekaligus Komandan Ribuan Peneliti Pertanian

Tanaman rempah merupakan komoditas yang digeluti oleh Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS. Pria kelahiran Sulawesi Selatan ini sejak awal berkarir di Kementerian Pertanian memang sudah akrab dengan aneka tanaman aromatik dan rempah seperti lada, vanili, hingga jahe.

Sebagai peneliti, publikasi karya ilmiah dan hasil penelitian telah banyak dihasilkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia maupun Inggris pada jurnal ilmiah, majalah, semi ilmiah, surat kabar dan prosiding baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Selain mendalami seluk beluk komoditas rempah, tulisan Muhammad Syakir juga membahas komoditas perkebunan lainnya, seperti kelapa, kelapa sawit, karet, sagu, kemiri sunan serta beberapa tanaman perkebunan penghasil bahan bakar nabati.

Meski menjadi peneliti tanaman rempah telah mendarah daging, namun, karir struktural lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Hasannuddin yang melanjutkan S2 dan S3 di Institut Pertanian Bogor ini juga tak kalah cemerlang.

Saat ini, Muhammad Syakir menjabat sebagai Kepala Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian yang membawahi ribuan peneliti pertanian di seluruh Indonesia. Karir awal sebagai Kepala Seksi Pelayanan Teknis Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor pada 1995 hingga 2001, karirnya terus menanjak dengan menjadi Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian pada 2005 – 2006, dan  menjadi Kepala balai Penelitian tanaman Obat dan Aromatik mulai 2006 sampai 2008.

Perjalanan karir Muhammad Syakir di Kementerian Pertanian sejak 1983 ini semakin menapaki tangga lebih tinggi dengan dilantik sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada 2008.

Selama tujuh tahun menahkodai pusat penelitian yang menghasilkan berbagai inovasi teknologi bidang perkebunan, Dr. Muhammad Syakir juga ikut berperan mengenalkan komoditas perkebunan Indonesia ke mancanegara dengan menjadi delegasi Indonesia pada beberapa pertemuan Internasional seperti The G20 Conference on Agriculture Research for Development Promoting Science Partnership Food Security di Perancis pada 2011, serta beberapa pertemuan ilmiah internasional lainnya.

Hingga pada 2015, peneliti yang telah mencapai jenjang Ahli Peneliti Utama ini berhasil terpilih menjadi Kepala Badan Litbang Pertanian melalui proses seleksi terbuka yang pertama kali dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian sesuai Keputusan Presiden No. 17/ 2015.

Semenjak menjabat Kepala Badan Litbang Pertanian, beberapa gebrakan dilakukan olehnya. Salah satunya adalah dengan lebih membuka peluang hilirisasi inovasi pertanian yang dihasilkan Badan Litbang di lapangan melalui lisensi non ekslusif . Kerjasama untuk lisensi terbuka luas untuk semua pihak guna memproduksi secara massal hasil inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian dengan beberapa persyaratan. Hal ini dilakukan Dr Muhammad Syakir untuk mendorong hilirisasi inovasi teknologi pertanian sehingga bisa lebih cepat sampai dan diadopsi oleh masyarakat khususnya petani.

You May Also Like

More From Author