BPPT Pasang Buoy Tsunami Generasi Terbaru di Selatan Malang

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berhasil melakukan pemasangan Buoy tsunami generasi terbaru di selatan Malang, Jawa Timur. Dalam waktu dekat pemasangan juga akan dilakukan di Selatan Bali, Selatan Cilacap, Selatan Selat Sunda, perairan Gunung Anak Krakatau, Barat Bengkulu, dan Barat Pulau Nias.

Untuk mendukung percepatan penyampaian informasi tsunami kepada masyarakat, BPPT telah mengembangkan teknologi pemantauan tinggi muka air laut untuk peringatan dini tsunami yaitu: teknologi pemantauan berbasis platform buoy (InaBuoy), Indonesia Cable Based Tsunameter (InaCBT) dan Indonesia Coastal Acoustic Tomography (InaCAT).

Saat ini BPPT telah mengembangkan produk inovasi baru berupa Ina Buoy Generasi 3.1 (InaBuoy G3.1) yang dilengkapi dengan advance features yang disesuaikan dengan kebutuhan untuk keberlangsungan sistem yang lebih lama dan fungsi keamanan.

Pemasangan Buoy tsunami generasi terbaru di selatan Malang dilakukan oleh Tim Ina TEWS dan disaksikan secara daring oleh Kepala BPPT Hammam Riza, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai, Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly, dan seluruh peserta Rakernas BPPT tahun 2021 di Jakarta, pada Selasa (9/3/2021)

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pemasangan Buoy MLG menjadi salah satu target penting untuk BPPT. Hal ini menjadi komitmen untuk secara bertahap menyediakan sistem pemantauan tinggi muka air laut untuk tsunami di beberapa perairan Indonesia sekaligus membuktikan hasil pengembangan buoy baru bagi keberlangsungan program tsunami early warning system di Indonesia.

“Upaya kita ini akan menjadi upaya extraordinary untuk membangun ketangguhan mitigasi bencana di Indonesia melalui pemanfaatan dan penguasaan teknologi,” tutur Hammam.

Hammam berharap InaBuoy G3.1 yang merupakan pengembangan dari InaBuoy G3.0 melalui penambahan kapasitas ruang battery dan fitur tracking ini semakin menambah keyakinan untuk keberlangsungan fungsi sistem yang lebih lama dan fungsi keamanan karena pergerakan buoy yang dapat dilacak.

Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly mengapresiasi upaya BPPT yang serius dalam membangun rancang bangun Ina Buoy maupun Ina CBT. Menurutnya, sesuai Perpres 93 tahun 2019 terkait penguatan dan pengembangan Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina TEWS), BPPT bersama BIG dan BMKG berada di komponen struktur yaitu bagaimana membangun rancang bangun peralatan baik di darat maupun di laut.

Sadly berharap data dan informasi dari Ina Buoy dan Ina CBT bisa segera masuk ke dalam sistem BMKG untuk mendukung peringatan tsunami. “Saya yakin dengan kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh BPPT bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara terutama dalam antisipasi deteksi tsunami secara lebih dini,” tuturnya.

Deteksi Tsunami

Sampai dengan tahun 2024, Ina Buoy tsunami direncanakan terpasang dan beroperasi di tigabelas lokasi meliputi perairan Gunung Anak Krakatau (Buoy GAK), Selatan Selat Sunda (Buoy SUN), Barat Bengkulu (Buoy BKG), Barat Pulau Nias (Buoy GNS), Selatan Cilacap (Buoy CXP), Selatan Malang (Buoy MLG), Selatan Bali (Buoy DPS), Utara Sulawesi (Buoy GTO), NTT Bagian Timur (Buoy KPG), Maluku (Buoy AMB), Talaud (Buoy TAL), Sorong (Buoy SON) dan Utara Papua (Buoy DJJ).

Sebagai bagian dari pencapaian target, pada 7-8 Maret 2021, BPPT melakukan pemasangan (deployment) InaBuoy G3.1 di selatan Malang (Buoy MLG) dengan menggunakan wahana KR. Baruna Jaya IV yang dioperasikan oleh Balai Teknologi Survei Kelautan-BPPT. Posisi Buoy MLG berjarak sekitar 138 km dari selatan kota Malang, tepatnya pada koordinat 112d31’34”E, 9d11’41”S dan OBU berada di kedalaman sekitar 2042 m.

Pemasangan sistem Buoy MLG diawali dengan deployment OBU (Ocean Bottom Unit) ke dasar laut. OBU dilengkapi dengan peralatan sensor muka air laut (pressure sensor) dan berfungsi sebagai tsunameter. Selanjutnya, kegiatan komunikasi dengan OBU guna memverifikasi data pressure sensor OBU serta mendapatkan posisi fix OBU di dasarlaut.

Deployment surface buoy (yang berfungsi sebagai stasiun relay untuk pengiriman data hasil pengukuran pressure sensor ke stasiun penerima data) dilaksanakan sehari kemudian setelah data pressure sensor OBU dan posisi fix OBU sudah terverifikasi.

Saat ini, sistem Buoy MLG telah aktif berfungsi, data pressure sensor OBU telah diterima oleh surface buoy menggunakan media akustik dan diteruskan dari surface buoy ke stasiun penerima data InaTOC (Indonesia Tsunami Observation Center) yang berlokasi di Gedung Kemenko Marves Lantai 20, Jakarta menggunakan media satelit.

Secara keseluruhan, pemasangan InaBuoy merupakan rangkaian dari penyediaan seluruh sistem peralatan untuk deteksi tsunami sampai 2024, baik berbasis kabel (InaCBT) dan akustik tomografi (InaCAT).

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author