Peringati Bulan PRB 2024, Kepala BNPB Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh

TechnologyIndonesia.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto melakukan ziarah dan tabur bunga di Kuburan Massal Korban Tsunami di Desa Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh pada Rabu (9/10/2024).

Pada Kuburan Massal Korban Tsunami disemayamkan 14.264 para syuhada (sebutan bagi orang-orang yang meninggal dunia dalam keadaan syahid) korban gempabumi dan tsunami Aceh pada 2004 silam.

“Kehilangan luar biasa ini menjadi pelajaran yang tidak akan pernah luput dari ingatan, kenangan yang bukan menjadi keterpurukan namun kekuatan untuk melahirkan ketahanan masyarakat menghadapi potensi bencana pada masa mendatang,” ungkap Suharyanto.

Tidak henti-hentinya mengingatkan bahwa bencana adalah peristiwa berulang, Suharyanto berharap masyarakat dan pemerintah daerah terus meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi melalui pemahaman terhadap tanda-tanda terjadinya bencana.

“Aceh adalah negeri para pejuang dengan segala keindahan alamnya diwariskan para leluhur, hal ini yang harus kita teruskan kepada generasi selanjutnya, khususnya semangat yang tinggi dan pantang menyerah bangkit dari keterpurukan di masa lalu,” tuturnya.

Suharyanto mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah Aceh untuk berkolaborasi untuk menyebarkan pengetahuan dan edukasi terkait kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

“Setelah 20 tahun pascabencana gempabumi dan tsunami di Aceh, kita bisa melihat proses rehabilitasi dan rekonstruksi berjalan dengan baik, untuk itu kita perkuat upaya pencegahan untuk meminimalisir dampak kejadian bencana serupa di masa depan,” pungkasnya.

“Ingatan yang pedih ini, menjadi harapan dan kesiapan kita untuk selamat, Na Ingat, Seulamat,” imbuhnya.

Penanaman 6.000 Pohon Mangrove



Seusai ziarah, Kepala BNPB dan rombongan melakukan secara simbolis 6.000 pohon mangrove di Pantai Ulee Lheue untuk mitigasi bencana tsunami.

“Aceh yang relatif memiliki banyak daerah pesisir pantai, memerlukan infrastruktur pemecah ombak untuk meminimalisir kekuatan hantaman gelombang tsunami,” tutur Suharyanto.

Dirinya menjelaskan pohon mangrove menjadi salah satu investasi masa depan yang baik sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

“Kalau pantainya ditumbuhi mangrove bisa mengurangi hantaman gelombang tsunami, jika mangrovenya lebat, vegatasi lautnya menjadi bagus, hal ini jadi investasi jangka panjang bagi daerah di masa mendatang,” jelasnya.

“Tidak hanya secara simbolis hari ini saja, penanaman dan pemeliharaan pohon mangrove ini dijalankan secara terus-menerus, menjadi contoh bagi masyarakat bahwa begitu pun menanggulangi bencana harus dilakukan terus-menerus,” ujar Suharyanto.

Adapun upaya mitigasi dengan vegatasi ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan pada unsur pencegahan bencana.

“Kehebatan penanggulangan bencana bukan saat aksi kita ketika bencana sudah terjadi, namun aksi kita pada fase pencegahan untuk mengurangi dampak kerusakan maupun kerugian dari kejadian bencana itu sendiri,” tambahnya.

Kegiatan ziarah pemakaman masal dan penanaman pohon ini merupakan salah satu rangkaian peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (Bulan PRB) yang dilaksanakan sejak 8 hingga 10 Oktober 2024.

Berbagai acara dipusatkan di Provinsi Aceh ini diharapkan mampu membangun ketahanan masyarakat Aceh mulai dari tingkat keluarga, satuan pendidikan, komunitas hingga dunia usaha agar lebih siap untuk menghadapi setiap ancaman dan potensi bencana.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author