Sisi Selatan – Tenggara Gunung Sinabung Sangat Berbahaya

JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sisi Selatan dan Tenggara Gunung Sinabung masih sangat berbahaya. Lahar mengalir melalui sisi itu lalu membentuk awan panas yang bisa berhembus hingga sejauh sekitar 3-5 kilometer.

“Suhunya bisa sampai 700 derajat celcius, kecepatannya bisa sampai 100 kilometer perjam. Kalau pun ada yang coba menghindar, paling lama ya dua menit,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, belum lama ini.

Dengan kecepatan hingga 100 kilometer perjam tersebut, nyaris tidak mungkin seseorang menghindar. Dalam catatan BNPB pada Sabtu (30/1), ada sekitar 15 orang yang tewas karena hembusan awan panas, juga karena tidak berhasil melarikan diri dari kejaran awan panas.

Kondisi ini sama terjadi pada bencana Gunung Merapi 2010 di Jawa Tengah. Banyak korban tewas karena kasus yang sama, yakni gagal meloloskan diri dari kejaran awan panas. Karena itu, sejak awal pihaknya mensterilkan wilayah radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung, untuk mengantisipasi jatuhnya korban.

“Radius 5 kilometer dari kawah hanya terdapat perkebunan teh, tanpa pemukiman. Sayangnya masih ada segerombolan orang yang menerobos masuk untuk menyaksikan kedahsyatan Gunung Sinabung,” ungkapnya.

Di jalur lintasan awan panas Gunung Sinabung itu, BNPB memperkirakan masih terdapat korban-korban yang belum dievakuasi. Namun, dengan mempertimbangkan potensi awan panas itu, tim relawan yang berjumlah sekitar 170 orang itu belum bisa melakukan evakuasi. (tety)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author