Universitas Negeri Papua (UNIPA) akan menjadi Pusat Ungggulan Iptek (PUI) di kawasan koridor enam wilayah Papua. Pusat Unggulan Sagu UNIPA akan dibina dan dibiayai selama tiga tahun oleh Kementerian Riset dan Teknologi.
“Saya ingin di setiap propinsi minimal ada satu pusat unggulan dengan keunggulan sumber daya alam masing-masing daerah,” ujar Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta pada saat Kuliah Umum di aula UNIPA 28/1/2014).
Di Provinsi Papua, hanya UNIPA yang sudah masuk dalam klaster Masterplan Perencanaan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Menristek mengatakan, UNIPA sebagai salah satu PUI di Manokwari-Papua patut diberi kepercayaan untuk mengelola pusat unggulan sagu.
Dengan kerjasama ini, UNIPA diharapkan tumbuh menjadi universitas yang lebih maju, yang menghasilkan mahasiswa berdaya saing tinggi dalam menciptakan ide-ide kreatif di bidang iptek dan pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja.
Wakil Gubernur Papua Barat Rahimin Katjong mengatakan, dilihat dari berbagai upaya yang dihasilkan, UNIPA akan menjadi universitas unggulan di Provinsi Papua Barat, bahkan Indonesia. Dia juga berharap mahasiswa UNIPA dapat belajar dengan baik sehingga pengetahuan akan tumbuh dengan kualitas yang baik.
“Saya imbau, mahasiswa Unipa jangan ikut ramai melakukan aksi demo, karena akan mengganggu keberhasilan nilai dan kelulusannya di Unipa. Saya bangga karena wawasan mahasiswa UNIPA dan dosen dapat bersaing dengan negara lain,” kata Wagub.
Setelah memberikan kuliah umum, Menristek beserta rombongan didampingi oleh Wagub Papua Barat dan Rektor UNIPA meninjau langsung ke Pusat Penelitian Umbian dan Sagu (PPUS) dan Workshop Pemesinan Industri Agro Fapertek UNIPA. sumber humasristek
