Jakarta, Technology-Indonesia.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) berupaya mengembangkan berbagai riset untuk memindahkan paradigma perkembangan kendaraan dari high performance menjadi aman dan nyaman yang dapat diraih melalui kendaraan otonom.
Peneliti Ahli Muda PRMC BRIN Rendra Dwi Firmansyah menyampaikan riset ini difokuskan pada implementasi kendaraan otonom (autonomous vehicle).
“Autonomous vehicle merupakan kendaraan yang bisa berjalan sendiri, yang memiliki kemampuan memahami lingkungan sekitarnya dan menavigasi dirinya sendiri tanpa campur tangan manusia,” jelas Rendra pada Webinar Mekatronika Cerdas, pada Rabu (23/8/2023).
Sebuah kendaraan otonom memiliki lima bagian yang saling bekerja sama sehingga dapat berjalan secara baik.
Lima bagian tersebut berupa locallization yaitu menentukan posisi; planning yaitu sistem untuk mengetahui manuver; perception yaitu sistem untuk mengetahui kondisi sekitar; vehicle control yaitu sistem yang merealisasikan trajectory, dan system management yaitu sistem untuk memantau.
Rendra menekankan bahwa sebuah kendaraan otonom membutuhkan sebuah kontrol secara komputasi. Selain master controller dalam sebuah sistem kendaraan otonom, terdapat juga sebuah local controller.
“Local controller adalah perangkat kontrol yang menangani low level system pada autonomous vehicle seperti sensor dan aktuator. Fungsinya adalah mengakses sensor atau menggerakkan aktuator yang belum atau tidak bisa dilakukan oleh master controller (high level system),” jelas Rendra.
Selain itu, PRMC BRIN berhasil mengembangkan sebuah Automated UVC Trolly (AUT) yaitu kendaraan listrik untuk disinfeksi dan sterilisasi ruangan berbentuk troli yang dapat dikendalikan secara manual maupun otomatis dan digunakan di ruang dalam pesawat serta area bandara.
Riset ini tengah dikembangkan oleh Taufiq Ibnu Salim, Peneliti Ahli Muda PRMC BRIN. Ia menjelaskan, AUT ini adalah riset yang telah digagas pada 2019.
Pada pengembangan AUT ini terjadi kendala atau permasalahan, yaitu respon kontrol lengan tidak responsif, rumitnya pengkabelan sinyal kontrol, tidak mudah untuk di-upgrade, dan tidak bisa dibuka pada posisi tertentu.
“Dalam riset ini saya bersama tim kemudian mendapatkan solusi dalam mengembangkan AUT, yaitu desentralisasi sistem kontrol pada kendaraan listrik, mengembangkan sistem kontrol nirkabel pada kendaraan listrik AUT, serta penerapan kontrol nirkabel pada lengan robot AUT dengan penambahan sensor jarak atau posisi,” tutur Taufiq.
Berkenaan dengan hal tersebut, hasil redesain kontrol AUT ini menghasilkan pengembang sistem kontrol nirkabel pada kendaraan listrik otonom dapat direalisasikan.
“Desentralisasi sistem kontrol pada kendaraan listrik dapat diterapkan menggunakan komunikasi nirkabel (WiFi) dan penerapan kontrol nirkabel pada lengan robot AUT berjalan responsif,” lanjut Taufiq.
Kepala PRMC BRIN Yanuardi Putrasari menyampaikan bahwa webinar ini menjadi sarana kolaborasi peneliti BRIN dengan pihak lain.
“Webinar ini sebagai sarana menyampaikan kegiatan riset yang sedang dilaksanakan dan hasil riset dari Kelompok Riset Sistem Otonom, semoga wawasan bisa sampai ke masyarakat luas,” tuturnya.
“Jika ada rekan akademisi, industri ataupun swasta ada ketertarikan topik kita bisa menjalin kolaborasi sehingga dapat melakukan kolaborasi riset bersama,” imbuh Yanuardi. (Sumber brin.go.id)