BPPT Siapkan Teknologi Penerapan Smart Mobility

Jakarta – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) rekomendasikan beberapa teknologi  untuk mendorong penerapan Smart Mobility  yang menjadi bagian  Smart City di masa mendatang.

Teknologi tersebut diantaranya  SIQUPON, yaitu Program Aplikasi Sistem Informasi Quick Respon . Selain itu, teknologi  Kamera Pencacah, Sistem Aplikasi Parkir Cerdas (e-Parking) untuk mobil dan sepeda motor. Serta teknologi Smart Level Crossing ( SLC ).

”Keempat teknologi tersebut telah diujicobakan di Pekalongan  sekira 2015 hingga 2017,” Kata Kepala BPPT Hammam Riza  usai kunjungan kerja di PT INKA, Madiun, Jawa Timur, Jumat (29/03/2019).

Salah satunya, Smart Level Crossing ( SLC ), yaitu  perangkat pengendalian palang pintu perlintasan kereta api secara mandiri tanpa terhubung dengan sistem persinyalan kereta api. “Saat ini sedang dalam pengajuan PATEN dan proses sertifikasi,” ujar Hammam Riza.

Smart Level Crossing, papar Hammam, mempunyai sensor-sensor yang dipasang dipinggir lintasan kereta api, jadi tidak mengganggu jalur perlintasan kereta api. Tujuannya agar dapat mengendalikan sistem pengamanan jalan lalu lintas persimpangan kereta api secara otomatis dan telah di uji cobakan di Kota Pekalongan sejak 2017  Saat ini sedang dalam pengajuan PATEN dan proses sertifikasi,” ujarnya.

Teknologi lain, Sistem Informasi Quick Response (SIQUPON) yaitu aplikasi sistem informasi yang berfungsi mengirim laporan berupa pesan dari masyarakat kepada operator, mengenai  kemacetan, kecelakaan, kebakaran dan lain sebagainya. “Operator kemudian meneruskan pesan tersebut secepatnya kepada sektor terkait. Sehingga bisa segera diatasi,” ujarnya. 

Sedangkan, Kamera Pencacah kendaraan yaitu teknologi yang berguna untuk menghitung jumlah kendaraan yang melewati atau berada pada lokasi tertentu dengan memenfaatkan teknologi computer vission berupa video processing.

Teknologi lainnya, e-Parking yaitu Sistem Aplikasi Parkir Cerdas menggunakan teknologi image processing untuk menghitung kendaraaan sepeda motor dan mobil yang berada di tempat parkir luar ruangan (outdoor). “Sistem terintegrasi dengan server dan instansi terkait sehingga masyarakat dapat mengakses informasi lokasi parkir yang dibutuhkan,” papar Hammam.

Avoid, Shift dan Improve.

Disisi lain, Hammam mengatakan kunci keberhasilan penerapan Smart Mobility yaitu Avoid, Shift dan Improve.

“Avoid  diartikan menghindari penggunaan kendaraan pribadi untuk mengurangi polusi. Shift  yaitu mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum massal untuk mengurangi kemacetan. Kemudian, improve yaitu dengan  meningkatkan pemanfaatan teknologi ICT untuk efisiensi pengelolaan transportasi,” paparnya.

You May Also Like

More From Author