Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar pertemuan ilmiah Annual Meeting on Testing and Quality (AMTeQ) 2015 di Puspiptek Serpong, Selasa (20/10). Penyelenggaraan AMTeQ 2015 bertujuan membangun mutual understanding dan mutual cooperation antara pihak industri, kalangan akademisi, pengambil kebijakan, serta pengguna produk.
Menurut Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain mutu merupakan faktor kritis yang menentukan daya saing produk suatu perusahaan. Banyak penelitian membuktikan bahwa mutu produk berkorelasi erat dengan variabel-variabel yang merepresentasikan ukuran kesuksesan perusahaan, seperti peningkatan pangsa pasar, profitabilitas, dan angka penjualan.
“Mutu bahkan telah dikenal sebagai prasyarat bisnis agar dapat tetap bertahan dalam lingkungan yang kompetitif. Tanpa menghasilkan produk bermutu, sudah hampir dapat dipastikan perusahaan akan terlempar dari persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) nanti,” ungkap Iskandar dalam siaran persnya.
Dalam konteks yang lebih makro, Pemerintah Indonesia memiliki kepentingan mendasar agar perusahaan-perusahaan di Indonesia mampu menghasilkan produk bermutu baik. Keberhasilan perusahaan menghasilkan produk bermutu baik akan memberikan jaminan keberlanjutan perusahaan tersebut.
“Agar perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat menghasilkan produk bermutu, pemerintah perlu menjamin suprastruktur dan infrastruktur yang kondusif terkait sistem mutu dan teknologi pengujian,” tegas Iskandar.
Sebagai lembaga penelitian, LIPI tidak hanya bergerak di bagian hulu kegiatan penelitian iptek, tetapi juga di bagian hilir. Salah satu contoh konkrit dari hasil-hasil penelitian yang diterapkan langsung pada industri adalah teknologi pengujian kompor gas dan regulator oleh Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2 SMTP) LIPI.
“Pada tahun 2007, teknologi tersebut digunakan sebagai unit penjamin mutu kompor gas dan regulator yang dibagikan cuma-cuma ke masyarakat. Program Nasional pengurangan subsidi energi itu dinilai banyak pihak berhasil mengurangi subsidi pemerintah hingga triliunan rupiah,” jelas Kepala P2 SMTP LIPI, Harry Arjadi.
Penyelenggaraan AMTeQ, lanjut Harry, merupakan bentuk upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan organisasi di bidang sistem mutu dan teknologi pengujian sehingga mampu mengatasi permasalahan nasional yaitu kemandirian dan daya saing bangsa di kancah perdagangan global..
“Selain itu, AMTeQ diharapkan dapat memperbaiki sistem manajemen mutu dalam meningkatkan kinerja institusi atau perusahaan hingga teknologi pengujian yang mendongkrak daya saing suatu produk,” pungkas Harry.