Aplikasi Gliocompost untuk Budidaya Bawang Merah di Lahan Pasang Surut

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalsel dan Dinas Pertanian TPH Kabupaten Barito Kuala menggelar serangkaian kegiatan Hilirisasi Teknologi Bawang Merah di Desa Danau Karya, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola) pada Senin (12/7/2021).

Acara diawali dengan panen bersama bawang merah Varietas Bauji di lahan rawa pasang surut seluas 0,3 hektare (ha) dengan ubinan mencapai 9.75 ton/ha. Hasil yang menggembirakan ini berkat inovasi teknologi yang diperkenalkan adalah aplikasi pupuk hayati Gliocompost yang merupakan produk Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Gliocompost terdiri dari empat agen hayati yaitu Gliocaladium, Bacillus, Azotobacter dan Azosfirillum. Gliocompost ini berfungsi untuk mengendalikan serangan patogen tular tanah, membantu pelarutan fosfat dan penyediaan N.

Pemanfaatan Gliocompost ini dapat menjawab beberapa permasalahan budidaya bawang merah di lahan pasang surut seperti air dan tanah masam yang berakibat fosfat sulit diserap tanaman. Keberadaan bakteri bacillus membantu tanaman mendapatkan fosfat.

Permasalahan lainnya adalah tingginya serangan patogen tular tanah khususnya dari cendawan sehingga diperlukan kondisi yang mendukung tanaman untuk bisa bertahan dan tumbuh dengan baik. Selain itu, naik turunnya air pasang bisa merugikan perakaran bawang merah karena dapat menyebabkan busuk akar sehingga diperlukan upaya untuk mendukung pertumbuhan tanaman bawang merah secara ramah lingkungan.

Secara keseluruhan Kalsel mempunyai curah hujan dan kelembaban yang cukup tinggi yaitu 2000 mm/tahun. Kondisi ini merugikan pertumbuhan bawang merah sehingga diperlukan upaya untuk mengatasi hal tersebut. Penggunaan Gliocompost dapat mengendalikan antraknosa pada bawang merah.

Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsir Rahman mengapresiasi BPTP Kalsel yang telah mendampingi petani dengan memberikan teknologi untuk mengembangkan bawang merah di Kabupaten Batola. Syamsir berharap petani dapat menghasilkan benih bawang merah yang mampu memenuhi permintaan petani bawang khususnya untuk wilayah Kalsel.

Kepala BPTP Kalsel, Muhammad Amin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kolaborasi yang sangat baik dari pemerintahan provinsi, kabupaten dan para petani. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan inovasi teknologi yang diintroduksikan dapat berkembang secara masif di Kabupaten Barito Kuala dan Kalasel secara umum. Ia berharap Desa Danau Karya bisa menjadi sentra perbenihan bawang merah di Kalsel.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas TPH Kalsel dan Kepala BPTP Kalsel menyerahkan bantuan berupa Gliocompost dan Buku Panduan Produksi Bawang Merah Asal Biji kepada ketua Gapoktan.

Rangkaian acara terakhir kegiatan ini adalah Bimtek Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dan Pascapanen Bawang Merah di Lahan Pasang Surut Kalsel. Materi pertama disampaikan oleh POPT dari BPP Anjir Pasar, Ajiansyah tentang pengendalian hama dan penyakit bawang merah dan bagaimana cara pengendalian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan musuh alami serta pestisida nabati.

Ketua Gapoktan, Muhammad Sugiannur berkesempatan berbagi pengalaman menanam bawang merah di lokasi Bimtek. Materi selanjutnya tentang pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng, acar bawang dan pasta bawang disampaikan oleh peneliti BPTP Kalsel, Susi Lesmayati.

Melalui serangkaian kegiatan hilirisasi hasil litkaji Balitbangtan ini diharapkan introduksi teknologi yang diperagakan dapat disampaikan kepada petani lainnya sehingga teknologi ini cepat tersebar dan diadopsi oleh petani lainnya. Selain itu, varietas Bauji dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas khususnya petani di Kabupaten Barito Kuala.

Pupuk dan Pestisida Hayati

Gliocompost merupakan produk agro-input yang berperan sebagai pupuk hayati dan juga pestisida hayati dihasilkan oleh peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi). Bahan aktif produk ini ialah Gliocladium sp. yang diisolasi dari tanah pertanaman cabai di Sukabumi. Selain itu produk ini diperkaya dengan bakteri Azotobacter sp. dan Azospirillium sp., Pseudomonas sp. dan bahan pembawa utamanya pupuk kandang yang telah difermentasikan.

Gliocompost juga berfungsi sebagai biopestisida berbahan aktif Gliocladium sp. yang diperkaya dengan mikrob (Azotobacter sp. Azospirillum sp., Bacillus sp. dan Pseudomonas fluorescens). Zat pembawa yang digunakannya adalah bahan organik. Semua mikrob bahan aktif pupuk hayati tersebut berasal dari tanah asli Indonesia yang ramah lingkungan.

Gliocompost efektif untuk mempertahankan produktivitas tanaman hortikultura dan pangan seperti pada tanaman : krisan, gladiol, cabai, kentang, tomat, pisang, dan padi gogo; juga efektif mengendalikan patogen tular tanah seperti layu fusarium, Plasmodiophora brassicae, Ralstonia solanacearum dan lain-lain.

Mekanisme kerja bahan aktif produk tersebut yaitu menambat unsur hara N2 dari udara, pengurai unsur P tanah, penghasil fitohormon, dan pengurai bahan organik menjadi unsur hara yang tersedia bagi tanaman; dalam menekan patogen adalah kompetisi ruang dan hara, serta bahan aktifnya mensekresikan antibiotik Gliotoksin untuk Gliocladim sp., dan pyuloteorin, oomycin, phenazine -1-carboxylic acid atau 2,4-diphloroglucinol untuk P. fluorescens.

Aplikasi Gliocompost dilakukan dengan cara: 1 bagian Gliocompost dicampur dengan 19 bagian pupuk kandang, kemudian fermentasikan selama 10 hari. Aplikasikan dengan cara sebar rata di atas pupuk kandang di lapangan. Langsung sebagai media pesemaian, disebar dengan dosis 100 g/4 m2 atau 2 g/kg media tanah ( dosis 20 kg/h).

Aplikasi pupuk hayati Gliocompost di lapangan dilakukan sebanyak dua kali, yaitu aplikasi pertama pada saat perlakuan benih (pesemaian), dan aplikasi kedua dilakukan pada satu hari sebelum/saat tanam. (Sumber BPTP Kalsel dan Balithi)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author