JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengelar Rapat Kerja Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI di Kebumen, Jawa Tengah, 22-24 Maret 2016. Rapat Kerja tersebut bertujuan mensosialisasikan berbagai hasil riset dan layanan ilmiah/industri LIPI yang siap diaplikasikan ke kalangan masyarakat, industri, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Hasil riset yang disosialisasikan antara lain Repositori Ilmiah Nasional dan ID WOS, sebuah prototipe aplikasi yang menganalisis arah atau fokus Iptek di Indonesia. Kemudian, kursi roda elektrik yang digerakkan sinyal otak. Ada juga riset teknologi nanobubble yang memperbaiki kadar oksigen air untuk mendukung budidaya perikanan.
Ada pula hasil riset terkait pengembangan sistem mutu dan teknologi pengujian. Disampaikan pula layanan-layanan ilmiah/industri LIPI, seperti layanan kalibrasi, pengujian produk industri, pembinaan industri pemula berbasis teknologi, penerbitan ilmiah, dan pembuatan multimedia iptek.
Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah LIPI juga memaparkan konsep pengembangan terbaru Science Techno Park (STP) dan Techno Park (TP) yang saat ini telah berjalan. Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Bambang Subiyanto melalui siaran persnya mengungkapkan, “Kesemua hasil-hasil riset dan layanan ilmiah/industri yang akan dipaparkan dalam Rapat Kerja kali ini merupakan upaya LIPI agar lebih mendekatkan lagi hasil riset dan layanan ilmiah/industrinya kepada masyarakat, khususnya di Kebumen.”
Bambang berharap keberadaan hasil riset dan layanan ilmiah/industi LIPI mampu diaplikasikan di daerah guna mendorong daya saing daerah. Apalagi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut masyarakat memiliki daya saing agar memenangkan kompetisi di berbagai bidang. “Keterlibatan Iptek dan inovasi menjadi penting karena masyarakat dan pemerintah (khususnya daerah) mampu memenangkan persaingan salah satunya dengan menerapkan hasil riset dengan cara inovatif,” tekan Bambang.
Bambang mengatakan, saat ini LIPI tengah berupaya mendorong pemerintah daerah untuk menciptakan daya saing daerahnya dan mengidentifikasi keunggulan yang dimilikinya. Sementara, pihaknya berusaha bekerjasama dengan daerah agar hasil riset LIPI yang cocok dengan daerah tersebut bisa dikerjasamakan dan dikembangkan bersama.
Khusus untuk Kabupaten Kebumen, Bambang melihat ada berbagai hasil riset LIPI yang dapat diterapkan. Kabupaten Kebumen memiliki potensi di sektor pertanian, pertambangan, dan pariwisata. Bila hasil riset LIPI diterapkan pada sektor-sektor ini, maka dapat melipatgandakan produksi, memberi nilai tambah produk dan mencegah kerusakan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan keunggulan komparatif dan daya saing wilayah.
“Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Kebumen bisa diidentifikasi. Kemudian, melalui proses komunikasi antara Pemerintah Kabupaten Kebumen dan LIPI dapat dipilih hasil riset yang dapat mengakselerasi penciptaan inovasi pada sektor-sektor unggulan tersebut,” terangnya.
Dengan mempertemukan pengguna riset dan penyedia hasil penelitian (LIPI), diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan riset dalam rangka mendorong daya saing industri/daerah. “Melalui kegiatan raker ini diharapkan ada sinergitas antara pemerintah daerah dengan LIPI untuk mendorong daya saing daerah,” pungkas Bambang.