Subang, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro melakukan kunjungan kerja ke Subang untuk meninjau penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang telah diaplikasikan di Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna (P2TTG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Menristek turut mengundang Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki untuk hadir dalam acara diskusi dengan pihak LIPI dan melihat UMKM yang telah mendapat alih teknologi dari P2TTG. Kemenristek/BRIN melalui LIPI senantiasa berupaya menyediakan dan mendukung perkembangan teknologi tepat guna agar membantu tercipta ekosistem kondusif untuk perkembangan usaha kecil menengah sehingga menghasilkan produk-produk inovatif berdaya saing tinggi.
“Kami ingin memperlihatkan apa yang sudah dikerjakan cukup lama di P2TTG LIPI ini, semoga nantinya bisa langsung digunakan demi kebutuhan pengembangan UMKM. Tetap, teknologi tepat guna itu perlu memenuhi tiga kriteria, yaitu mudah (user friendly), kedua murah maksudnya terjangkau harganya jangan sampai memberatkan pengusaha UMKM sehingga terbatas aksesnya dan kesulitan untuk bersaing, ketiga relevan maksudnya teknologi yang dibuat sesuai kebutuhan,” ungkap Menristek.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Teten Masduki menyampaikan bahwa produk UMKM di saat ini perlu untuk ditingkatkan standar daya saingnya menjadi standar global. Diharapkan dengan adanya peningkatan daya saing, produk yang dihasilkan tidak kalah dari produk impor.
“Kita mencoba mengembangkan UMKM pada sektor yang kita unggul salah satunya seperti perikanan dan pertanian. Kerjasama dengan penerapan teknologi tepat guna ini sangat penting, karena selama ini UMKM tentu belum mempunyai kemampuan untuk melakukan R&D,” terang Teten.
Menteri Bambang dan Menteri Teten juga mengunjungi pameran mini beberapa UMKM yang mendapat alih teknologi dari P2TTG yang menampilkan produk-produk hasil riset dan inovasinya. Beberapa di antaranya adalah alat roaster kopi serta stan olahan pangan seperti mi jagung Aitamie bebas pengawet dan pewarna sintetis serta Probarz (Banana Snack Bar). Selain itu, ada alat pembakar Lemang semi otomatis yang merupakan kerjasama LIPI Subang dengan Pemerintah Kota Tebing Tinggi.
PT Dahana (Persero)
Agenda Menristek dilanjutkan kunjungan kerja ke PT Dahana (Persero), salah satu BUMN yang bergerak di bidang industri bahan peledak yang terpadu untuk sektor Migas, Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, serta Pertahanan dan Keamanan. Menteri Bambang dan rombongan meninjau area terbatas Ring I melihat keseluruhan tempat-tempat produksi pabrik di area perusahaan PT Dahana seperti pabrik Nitrogliserin (NG), pabrik bom, pabrik nonel, dan pabrik cartridge emulsion.
“Kemenristek/BRIN senantiasa memberikan dukungan kepada industri untuk melakukan riset dan inovasi dalam rangka memajukan teknologi di berbagai sektor, termasuk sektor-sektor yang menjadi fokus PT Dahana,” pungkas Menteri Bambang.
Beberapa hasil riset dan inovasi PT Dahana yang didukung oleh Kemenristek/BRIN antara lain teknologi Dabex For Reactive Ground (FRG) yang merupakan peledak unggulan untuk mengatasi batuan reaktif di pertambangan emas dan penelitian Dabex for Underground yang merupakan penelitian produk bahan peledak untuk tambang bawah tanah.
Dua penelitian lainnya dilaksanakan dengan dukungan dari LPNK yang berada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN, yaitu teknologi propelan RHAN (Roket Pertahanan) 122b bersama LAPAN, yang merupakan roket balistik dengan radius tembak hingga 30 km yang dikembangkan untuk menggantikan roket alutsista Grad RM 70 buatan Chekoslovakia milik Marinir – TNI Angkatan Laut; dan penelitian Biogradable Seismic bersama BPPT, yang merupakan produk bahan peledak di sektor migas atau pencarian minyak dimana setelah tidak terpakai, produk ini akan terurai sendiri di dalam tanah sehingga tidak membahayakan lingkungan.