Jakarta, Technology-Indonesia.com – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro menyerahkan Habibie Prize 2020 dan Penghargaan Anugerah Inovasi kepada kepada sejumlah peneliti dan inovator yang telah berkontribusi dalam kemajuan bangsa. Penghargaan diberikan bersamaan dengan pembukaan Inovasi Indonesia Expo (I2E) 2020 yang digelar secara virtual pada Selasa (10/11/2020).
Kemenristek/BRIN bekerjasama dengan Yayasan SDM Iptek telah mengangkat Habibie Award menjadi penghargaan utama insan Litbangjirap nasional, dengan nama baru Habibie Prize. Penghargaan bergengsi ini mencakup bidang ilmu dasar, ilmu bioteknologi, ilmu rekayasa, dan ilmu kebudayaan
“Tujuan Habibie Prize adalah memberikan penghargaan kepada perseorangan yang aktif dan sangat berjasa dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan berbagai kegiatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang baru (inovatif) serta bermanfaat secara berarti (signifikan) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan, dan perdamaian,” terang Menristek.
Habibie Prize 2020 untuk bidang ilmu dasar diberikan kepada Prof. Dr. Euis Halisotan Hakim, MS dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Dr. Suharyo Sumawidagdo dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Untuk bidang ilmu bioteknologi diberikan kepada Dr. Puspita Lisdiyanti, M. Agr., Chem dari LIPI.
Habibie Prize 2020 bidang ilmu rekayasa diberikan kepada Prof. Dr. Ir. Daniel Murdiyarso, MS dari Universitas Indonesia. Sementara untuk bidang ilmu kebudayaan diberikan kepada Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang, MA. Penerima Habibie Prize mendapatkan tropi, serta hadiah uang tunai 25.000 Dollar Amerika Serikat per bidang ilmu, medali emas, dan sertifikat.
Anugerah Inovasi Indonesia
Pada pembukaan I2E 2020 Expo ini, Kemenristek/BRIN juga memberikan Penghargaan Anugerah Inovasi Indonesia untuk pemerintah daerah, perguruan tinggi, industri, masyarakat dan lembaga Litbangjirap yang inovatif. Penghargaan ini merupakan upaya untuk memberikan apresiasi, motivasi, dan inspirasi bagi para peneliti, ilmuwan dan masyarakat untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang Iptek, serta mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Kategori Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif diberikan kepada provinsi, kabupaten dan kota inovatif. Peringkat I provinsi inovatif diberikan kepada Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya, peringkat II Provinsi Jawa Barat dan Peringkat III Provinsi Jawa Timur
Peringkat I Kabupaten Inovatif diberikan Kabupaten Wonogiri; Peringkat II Kabupaten Kendal; Peringkat III Kabupaten Pati. Sementara, Peringkat I Kota Inovatif diberikan Kota Surakarta,disusul Kota Semarang dan Kota Cimahi.
Kategori Anugerah Pemerintah Progresif (Kemaritiman Inovatif) diberikan kepada Provinsi Sulawesi Selatan (Peringkat I); Provinsi Sumatera Selatan (Peringkat II); dan Provinsi Banten (Peringkat III).
Anugerah Perguruan Tinggi Inovatif kategori Umum diberikan kepada Institut Teknologi Bandung (Peringkat I), disusul oleh Universitas Gadjah Mada (Peringkat II) dan Institut Pertanian Bogor (Peringkat III). Untuk kategori Manajemen Inovasi diberikan kepada Universitas Indonesia (Peringkat I), Telkom University (Peringkat II); dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Peringkat III)
Anugerah Industri Inovatif untuk kategori Industri Besar Inovatif diberikan kepada PT Dexa Medica (Peringkat I), PT Soho Industri Pharmas (Peringkat II); PT Indesso Aroma (Peringkat III). Untuk Industri Menengah Inovatif diberikan kepada Peringkat I PT Dua Empat Tujuh; Peringkat II PT Chroma International; dan Peringkat III PT Ctech Lab Edwar Teknologi
Kategori Anugerah Masyarakat Inovatif diberikan kepada Peringkat I Devita Noti Wijaya (jawa Tengah) ‘Tempe Super Instan’; Peringkat II Amin (Kalimantan Barat) ‘Konverter Kit Amin Ben Gas’; Peringkat III A.A. Gede Agung Rahma Putra (Bali) ‘Teknik Kreatif Pembuatan Hiasan Kostum Tari dan Properti Tari’
Kategori Anugerah Lembaga Litbangjirap Inovatif untuk Kementerian/Lembaga dan Badan Usaha diberikan kepada Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) sebagai Peringkat I. Peringkat II diberikan kepada Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan, KLHK; dan Peringkat III, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Sementara untuk Perguruan Tinggi Inovatif diberikan kepada Pusat Sains dan Teknologi Kegempaan, ITB (Peringkat I); Center For Biomechanics, Biomaterials, Biomechantronics and Biosignal Processing (Peringkat II), Universitas Diponegoro; dan Pusat Inovasi Pelayanan Kefarmasian, Universitas Padjajaran (Peringkat III).