Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhamamad Hatta resmi membuka Konferensi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ASEAN 2014 (The ASEAN Conference on Science and Technology 2014) di IPB International Convention Center, Bogor pada tanggal 18 Agustus 2014. Pembukaan konferensi ini menandai dimulainya ASEAN Science and Technology Week (ASTW) ke-9.
ASTW ke-9 yang digelar pada 18-28 Agustus 2014 ini terdiri dari 15 rangkaian kegiatan, diantaranya the 4th ASEAN Science Congress and Conference, ASEAN STI Exhibition, 8th Informal ASEAN Ministerial Meeting on S&T, ASEAN–US CRDF Young Scientists Workshop on Paper Authorship, dan lain-lain. Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah ASTW yaitu pada 2005 dan 2014.
Kegiatan ASTW, menurut Menristek ditujukan untuk menampilkan kemajuan dan potensi iptek yang dihasilkan oleh negara-negara anggota ASEAN dan mitranya, yang relevan dengan meningkatnya kebutuhan publik dan sektor swasta. Kegiatan ini juga penting sebagai peluang untuk ABGS (Academician, Bussiness, Government and Society) dalam mempromosikan kerjasama iptek.“Mengingat tujuan regional kita adalah untuk mencapai ekonomi berbasis iptek di setiap negara ASEAN,” ujar Menristek.
The ASEAN Conference on Science and Technology 2014 ditujukan bagi para peneliti ASEAN, mitra wicara (dialogue partners) untuk mempresentasikan pencapaian mereka di bidang Iptek dan Inovasi. Dalam konferensi ini selain pembicara kunci Indonesia, hadir juga 45 pembicara asing dari dari Swedia, Seychelles, India, Jepang, China dan Taiwan. Total peserta konferensi sebanyak 280 orang.
Beberapa pakar yang mengisi konferensi ini diantaranya Dr. Sven-Thore Holm (CEO, LundaVision Swedia), Dr. Warsito P Taruno (CEO, EdWarTech and Ctech, Indonesia), Dr. Haruo Takeda (Hitachi Ltd, Japan), Prof. Ram Rajasekhran (Director, Central Food Technological Research Insitute, India). Sumber humas Ristek