Dukung Tren Global, Balai Kemenperin Ciptakan Aplikasi Katalog Warna Alam

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tren baru warna alam berkembang di industri batik dan non-batik. Namun belum ada acuan atau standar warna alam. Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) pun berinovasi menciptakan aplikasi website katalog warna alam bernama NADIN (Natural Dyes Indexation).

Industri fesyen nasional semakin tumbuh dan berkembang, baik dari sisi kualias, variasi warna dan ragam produknya. Namun gencarnya isu lingkungan global telah memengaruhi berbagai sektor industri, termasuk industri fesyen.

“Hal ini ditandai dengan munculnya tren sustainable fashion. Tak lagi hanya berfokus pada sisi estetika, namun sekarang tren fesyen juga memandang penting efek lingkungan dari proses produksinya,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi di Jakarta, pada Kamis, 31 Maret 2022.

Sebagai tren baru, warna alam juga berkembang di industri batik dan non-batik seperti jumputan, tritik, shibori, tenun dan lain-lain. Meski begitu, perkembangan warna alam juga mempunyai tantangannya sendiri.

Salah satu diantaranya adalah tidak adanya acuan atau standar warna alam dalam bentuk katalog. Hal ini berbeda dengan warna sintetis, katalog warna sintetis telah disediakan oleh pabrik yang memproduksinya.

Untuk menjawab tantangan ini, BBSPJIKB menciptakan aplikasi NADIN, website katalog warna alam. Aplikasi ini dapat diakses dengan mengunjungi https://nadin.batik.go.id.

Saat ini, NADIN berisikan 656 contoh warna alam yang berasal dari sembilan bahan baku pewarna alam yang dapat digunakan dalam produksi kain batik dan non-batik

Kepala BSKJI, Kemenperin secara aktif terus mendorong tumbuhnya industri fesyen dengan menggunakan pendekatan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan secara global.

“Dengan adanya aplikasi katalog warna alam ini, akan menumbuhkan kreasi pelaku industri Fesyen berbasis pewarna alam yang kemudian banyak digemari oleh masyarakat. Selain mampu memberikan warna khas yang eksotik, pewarna alam ini tentunya lebih ramah lingkungan. Fesyen warna alam juga menyuguhkan warna pastel yang nyaman dipandang,” ungkapnya.

Katalog warna alam tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri kriya tekstil. Bahkan, dengan adanya NADIN, pelaku industri juga dapat dengan mudah mewarnai kainnya sesuai dengan warna yang diinginkan.

“Industri tidak perlu lagi melakukan coba-coba warna yang menghabiskan waktu dan biaya, karena pada katalog NADIN dilengkapi dengan contoh warna yang dilengkapi dengan resep warna dan kode warna digital,” imbuh Doddy.

Katalog NADIN diharapkan dapat menjadi referensi untuk mencari inspirasi memperkaya variasi warna alam baru pada kain. Ke depannya katalog warna ini dapat bermanfaat lebih untuk pelaku industri fesyen nasional.

Serta dapat digunakan untuk komunikasi antara pelanggan, desainer dan produsen kain warna alam. Sehingga pelanggan dan desainer dapat memilih warna yang tersedia di NADIN, produsen kain tinggal memproduksi sesuai dengan resep yang telah disediakan.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author