Lima mahasiswa Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat produk pembersih noda berbahan utama limbah kulit pisang. Super surfaktan bermerek StaiNo itu meraih juara satu ajang Chemical Product Design Competition (CPDC) 2015 di Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.
Kelima mahasiswa jurusan Teknik Kimia itu adalah Christian Chandra, Christine Natalia, Clarissa Olivia, Tegar Perkasa, dan Winda. Ide pembuatan StaiNo berawal dari permasalah noda di baju saat seseorang tidak memiliki waktu untuk membersihkan dengan cara biasa.
Mereka menggunakan limbah kulit pisang agar produk ini tetap sustainable. Indonesia merupakan salah satu penghasil pisang terbesar di dunia. Namun, saat ini limbah kulit pisang masih belum dimanfaatkan dengan baik.
“Dengan adanya produk StaiNo ini, limbah kulit pisang yang tidak bernilai bisa dijadikan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai jual,” jelas Winda.
Kulit pisang mengandung asam sitrat yang cukup tinggi dan merupakan zat aktif dari super surfaktan ini. Bahan tambahan lain yang menjadi bahan baku StaiNo adalah minyak kelapa. Kandungan sodium cocosulfat dalam minyak kelapa bermanfaat sebagai emulsifier.
StaiNo berhasil menjuarai kompetisi ini karena produk super surfaktan ini belum ada di Indonesia dan masih menjadi leading product hingga saat ini. “Selain itu produk StaiNo ini langsung bisa dibuktikan. Juri juga mengatakan bahwa produk StaiNo ini merupakan produk yang paling profitable dan bagus dalam sisi marketnya,” jelas Tegar.
Kedepannya, produk StaiNo ini akan diproduksi massal dan dikomersialisasikan dalam kemasan 30 ml kemasan roll on. Sumber www.itb.ac.id