LIPI Resmikan Laboratorium Metrologi Kimia

Dalam menghadapi tantangan pasar bebas, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam kemandirian dalam pengukuran mutu produk. Untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui pengukuran mutu yang valid, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membangun Gedung Laboratorium Metrologi Kimia.

 

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) menghadapkan Indonesia pada tantangan pasar bebas. Indonesia harus mampu memenuhi persyaratan produksi dan mutu produk sesuai dengan kesepakatan dan peraturan perdagangan agar bisa bersaing di antara negara-negara ASEAN.

Infrastruktur mutu merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari peningkatan mutu hasil-hasil produksi. Infrastruktur mutu terdiri atas Metrologi (baik legal maupun teknis), Standardisasi dan Penilaian kesesuaian memainkan peran masing-masing dan saling tergantung satu sama lain. Elemen-elemen ini harus dapat bersinergi untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan regional maupun internasional.

Menurut Kepala LIPI Prof. Dr Lukman Hakim untuk mendapatkan kemandirian dalam pengukuran, Indonesia perlu memperkuat infrastruktur metrologi. “Salah satunya adalah investasi pemerintah melalui pembangunan Lembaga Metrologi Nasional (LMN) yang telah memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan ekonomi,” ungkapnya saat meresmikan Laboratorium Metrologi Kimia LIPI di Puspiptek Serpong, Banten, Selasa (23/9).

Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik, Dr. Laksana Tri Handoko mengungkapkan, pembangunan laboratorium metrologi kimia saat ini memang belum lengkap. “Masih perlu banyak peralatan tambahan untuk memungkinkan pengukuran sekunder bahkan primer sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional,” imbuhnya.

Seluruh fasilitas dibangun di area seluas 3250 meter persegi, namun saat ini baru gedung laboratorium yang difungsikan untuk penelitian dan pengembangan pengukuran di bidang kimia anorganik, organik, elektrokimia, dan gas. Sumber Humas LIPI

 

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author