BRIN dan PT Thorcon Perkuat Kolaborasi Pengembangan Bahan Bakar Nuklir

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat kolaborasi strategis dengan PT Thorcon Power Indonesia terkait pengelolaan limbah radioaktif dan pengembangan bahan bakar nuklir.

Kunjungan PT Thorcon ke Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, Rabu (18/9/2024), menandai komitmen kedua pihak untuk bersama-sama mengembangkan teknologi penyimpanan limbah dan produksi uranium tetrafluorida (UF4) sebagai bahan bakar nuklir di Indonesia.

Kepala Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTBNLR) – BRIN, Maman Kartaman Ajiriyanto menyampaikan komitmen tersebut merupakan bagian upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan limbah radioaktif.

“Pengelolaan limbah radioaktif merupakan salah satu kerja sama antara PRTBNLR – BRIN dengan PT Thorcon yang telah dilakukan sebelumnya dan akan berakhir dalam 1 atau 2 bulan lagi. Harapannya ke depan bisa berlanjut dan dapat lebih ditingkatkan,” ujar Maman.

Menurut Maman, saat ini BRIN juga sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan PT. Thorcon Power Indonesia terkait produksi bahan bakar nuklir.

“Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) BRIN dan PT Thorcon memiliki potensi untuk berkolaborasi dalam pengembangan bahan bakar, terutama terkait rencana produksi UF4 yang ada di gedung 60,” ungkapnya.

“Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun kompetensinya sudah siap. Namun fasilitasnya masih perlu disiapkan terlebih dahulu,” imbuhnya.

Koordinator Pelaksana Fungsi Operasi dan Perawatan Instalasi Pengelolaan Limbah Radioaktif (IPLR) – Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) – BRIN, Ajrieh Setyawan menjelaskan tentang pengelolaan limbah bahan bakar nuklir yang berasal dari luar negeri di BRIN.

“Untuk bahan bakar yang berasal dari luar negeri kita kembalikan ke negara asalnya, misalnya dari Amerika. Namun ada beberapa limbah yang tidak bisa dikembalikan ke negara asalnya, maka akan disimpan di tempat kita. Di sini pengelolaannya masih dengan tipe basah, yaitu disimpan di kolam reaktor,” jelas Ajrieh.

“Targetnya ke depannya adalah kita bisa mengembangkan penyimpanan tipe kering, bahkan jika produksi bahan bakarnya sudah banyak, bisa ke pengembangan untuk proses disposal,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Nuclear Safety Senior Manager PT Thorcon Power Indonesia, Tagor Malam Sembiring mengungkapkan niatnya untuk berkolaborasi dalam produksi bahan bakar nuklir.

“Memang ada niatan kami untuk berkolaborasi dalam penggunaan fasilitas bahan bakar di BRIN untuk produksi UF4, yang merupakan konversi dari UF6. Namun tentu kami menyadari bahwa fasilitas yang ada saat ini sudah cukup lama dan tidak sebaik saat awal dibangun. Oleh karena itu kami memiliki proposal agar nantinya kita bisa bersama-sama mengembangkan teknologi tersebut,” katanya

Tagor menyatakan bahwa PT Thorcon akan menyusun Letter of Intent (LOI) untuk menunjukan keseriusannya dalam kolaborasi dengan BRIN.

“Kami akan meluncurkan Letter of Intent dari PT Thorcon terhadap BRIN. Kami harapkan tidak hanya tentang UF4, namun termasuk juga desain pengelolaan limbah radioaktif,” harap Tagor.

Selain melakukan diskusi dan pertukaran informasi, para perwakilan PT. Thorcon Power Indonesia juga melakukan kunjungan ke fasilitas pengelolaan limbah radioaktif, yaitu fasilitas KH-IPSB3 dan IPLR yang ada di dalam Kawasan KST B.J. Habibie Serpong. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author