Borehole Disposal: Teknologi Penyimpanan Limbah Radioaktif yang Aman, Hemat Biaya, dan Sesuai Standar IAEA

TechnologyIndonesia.id – Dua periset dari Pusat Riset Teknologi Bahan Nuklir dan Limbah Radioaktif (PRTBNLR) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendra Adhi Pratama dan Yuli Purwanto, baru saja mengikuti pelatihan intensif bertema borehole disposal di Pretoria, Afrika Selatan. Kegiatan ini digelar oleh Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) pada 14–25 April 2025 dan diikuti oleh 20 negara anggota.

Pelatihan tersebut membahas secara mendalam aspek teknis dan manajerial dalam penerapan teknologi borehole disposal, yakni metode inovatif untuk membuang limbah radioaktif tertutup (Disused Sealed Radioactive Sources/DSRS) melalui sumur bor. Metode ini dinilai hemat biaya, aman, dan sesuai standar IAEA.

Hendra menjelaskan bahwa borehole disposal merupakan konsep teknologi baru untuk pembuangan limbah radioaktif melalui sumur bor yang lebih hemat biaya dibandingkan tipe disposal lainnya, namun tetap mengedepankan jaminan keselamatan dan keamanan sesuai standar IAEA.

“Pelatihan ini difokuskan untuk jenis limbah radioaktif sumber bekas yang berasal dari industri dan rumah sakit,” ujar Hendra, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (14/5/2025).

Hendra menegaskan, partisipasi Indonesia dalam pelatihan ini menandai langkah penting menuju penyusunan roadmap nasional untuk teknologi borehole disposal. Dengan hampir 4000 DSRS yang tersebar di berbagai sektor kesehatan, industri, dan riset, Indonesia membutuhkan sistem pengelolaan yang lestari dan teregulasi dengan baik.

“Hasil kegiatan ini diharapkan memberikan rekomendasi bagi Pemerintah dalam menyiapkan fasilitas penyimpanan lestari limbah radioaktif (fasilitas disposal) sesuai amanat UU No. 10 Tahun 1997 dan PP No. 61 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif,” jelas Hendra.

Pelatihan ini memberikan kesempatan untuk pertukaran dan diskusi mendalam tentang prinsip dasar penerapan fasilitas pembuangan sumber radioaktif tertutup DSRS, termasuk tata kelola proyek yang efektif dalam kerangka nasional yang jelas serta ketersediaan sumber daya manusia dan keuangan.

Fokusnya pada pemahaman dasar ilmiah dan teknis yang kuat untuk menentukan lokasi, membangun, mengoperasikan, dan menutup fasilitas pembuangan (disposal).

Serta, menekankan persyaratan dan pendekatan untuk menangani keselamatan dan keamanan nuklir, baik untuk tahap operasional maupun pasca-penutupan fasilitas pembuangan lubang bor (borehole disposal).

Kegiatan ini sekaligus memperkuat kerja sama internasional dalam bidang keselamatan nuklir dan menjadi bagian dari komitmen global untuk pemanfaatan teknologi nuklir secara aman dan bertanggung jawab. (Sumber: brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author