Mengenal Geomimo, Platform Digital Bidang Geoinformatika

TechnologyIndonesia.id – Perkembangan geoinformatika saat ini sudah sangat cepat dan banyak satelit yang beroperasi dengan resolusi spasial yang lebih tinggi. Selain itu, banyak platform detasering dan informasi yang bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan negara.

Permasalahan yang dialami Indonesia, diantaranya banyak tumpang tindih peta, tidak adanya kesatuan peta, permasalahan terkait tambang dan perkebunan yang perlu kita jawab dengan teknologi geospasial.

Untuk itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat ini sedang membangun platform Geomimo (Geoinformatika Multi Input Multi Output Indonesia).

Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN, Muhammad Rokhis Khomarudin mengatakan Geomimo merupakan salah satu platform yang digunakan untuk mendukung kebijakan satu peta sehingga kita dapat mempercepat kebijakan satu peta yang sudah dicanangkan.

“Geomimo adalah suatu sistem atau platform yang mengumpulkan seluruh data input data spasial, statistik, maupun crowd sourcing yang masuk dalam suatu platform dan di dalam platform tersebut digunakan untuk mengolah data multi input dan menghasilkan beberapa produk informasi spasial (multi output) dan nantinya akan langsung disampaikan kepada pengguna,”jelasnya

Dirinya menambahkan kekuatan geomimo adalah riset kita membangun suatu metodologi untuk mengolah data metodologi untuk menghasilkan suatu produk informasi dan akan muncul algoritma, software, dan script yang dapat digunakan untuk mengolah multi input data.

“Kami sudah banyak bekerjasama dengan beberapa institusi yang telah menyediakan data satelit penginderaan jauh yang nantinya digunakan di dalam platform Geomimo,”terang Rokhis dalam Talkshow bertajuk Geomimo pada, Jumat (9/8/2024) di KST Soekarno, Cibinong.

Fokus riset Geomimo ada empat yaitu berkaitan dengan ketahanan pangan (tanaman pangan, daerah penangkapan ikan), lingkungan dan kebencanaan, penghitungan karbon, dan berhubungan dengan isu-isu strategis (keamanan, pertahanan, dan identififikasi tanaman ilegal).

“Ada tiga jenis user yang kita sasar, dedicated user, private user, dan public use,” katanya.

Kemudian kami akan membangun suatu sistem yang otomatis, dari multi input data akan kita proses secara otomatis dan menghasilkan beberapa produk informasi yang akan disampaikan ke pengguna dan pengguna akan memberikan feedback terhadap produk informasi tersebut.

“Intinya kita akan coba mendapatkan sesuatu yang cepat, murah dan akurat. kekuatannya untuk akurasi pasti di riset. Contoh dedicated user yaitu sistem akan kita koneksikan dengan beberapa instansi BIG, KKP, BMKG dan sebagainya dan kita membutuhkan riset data siap analisis, pengolahan data (AI, M/D L), analisis spasial dan pemodelan spasial, dan pengembangan platform,”pungkasnya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author