TechnologyIndonesia.id – Di era globalisasi saat ini, teknologi elektronika berkembang pesat dan memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia. Indonesia, dengan posisi strategis sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan teknologi ini.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berperan penting dalam mendorong perkembangan riset elektronika nasional yang tidak hanya bersaing di tingkat global tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Melalui Pusat Riset Elektronika (PRE), BRIN memiliki fokus pada penelitian dan pengembangan divais serta sistem elektronika yang diaplikasikan di berbagai sektor, seperti lingkungan, energi, kesehatan, mitigasi bencana, transportasi, dan telekomunikasi.
Dari pengembangan perangkat hingga integrasi sistem, PRE juga memastikan riset yang dilakukan sejalan dengan prinsip ramah lingkungan.
Menurut, Kepala Pusat Riset Elektronika, Yusuf Nur Wijayanto, salah satu kekuatan utama dari PRE adalah sumber daya manusia (SDM) iptek yang kompeten. Hal itu didukung oleh infrastruktur riset memadai seperti laboratorium mikro-nano elektronika, laboratorium karakterisasi divais, serta fasilitas pengujian sistem.
Pendanaan riset yang kompetitif, baik internal maupun eksternal, turut menjadi elemen penting dalam mendukung keberlanjutan inovasi di bidang elektronika.
Meski memiliki potensi besar, Indonesia menghadapi tantangan dalam memastikan kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah untuk mempercepat implementasi hasil riset. Yusuf menegaskan pentingnya sinergi pasca-riset, seperti proses diseminasi hasil riset kepada masyarakat dan pengembangan rantai pasok bahan produksi.
Selain itu, kebutuhan SDM berkualitas di bidang elektronika masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan melalui program-program pengembangan, seperti Research Assistant, Degree by Research, hingga Visiting Professor.
Hasil riset BRIN telah memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi seperti smart farming, smart buoy, serta perangkat untuk pemantauan kualitas udara dan air, early warning system bencana adalah contoh nyata implementasi teknologi elektronika yang dihasilkan oleh BRIN.
Namun, upaya peningkatan akurasi, efisiensi, dan daya tahan produk tetap menjadi fokus agar hasil riset memiliki dampak lebih besar bagi masyarakat.
“Untuk bersaing di pasar global, Indonesia terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan mengembangkan teknologi dari hulu ke hilir,” ucap Yusuf dalam Bisaan Bangga dengan tema ´Membangun Ekosistem Riset Bidang Elektronika: Peluang dan Tantangan,´ pada Jum’at (29/11/2024)
“BRIN juga berkomitmen untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan, baik dalam pemilihan material riset maupun proses produksinya,” imbuhnya.
BRIN menyadari pentingnya ekosistem riset yang berkelanjutan dan dan memberi dampak positif. Program seperti Pusat Kolaborasi Riset dan dukungan terhadap startup menjadi langkah strategis untuk memperkuat inovasi di bidang elektronika.
Dengan menjalin kolaborasi intensif antara akademisi, industri, dan lembaga riset, Indonesia dapat mencapai kemandirian teknologi dan daya saing global.
“Mari menuju masyarakat maju yang humanis melalui riset dan inovasi bidang elektronika yang solutif, berkelanjutan, dan berdampak tinggi, dengan sinergi serta kolaborasi yang penuh rasa saling menghargai” tutur Yusuf.
Dengan komitmen ini, BRIN optimis akan terus menjadi penggerak utama dalam mewujudkan kemajuan teknologi elektronika Indonesia di tingkat dunia.
BRIN Kembangkan Divais Ramah Lingkungan
