BRIN Gelar Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia 2024 di Boyolali

TechnologyIndonesia.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) didukung oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia 2024 di Kabupaten Boyolali pada 19-20 Juni 2024.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola kebun raya terkait perkebunrayaan, sekaligus memperkuat koordinasi antara BRIN, selaku pembina pembangunan dan pengelolaan kebun raya di Indonesia dengan para pengelola kebun raya di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini sekaligus untuk lebih menyosialisasikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kebun Raya kepada pengelola kebun raya daerah.

Hingga saat ini, konservasi tumbuhan masih menjadi isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius. BRIN berperan penting dalam memperkuat upaya konservasi tumbuhan, diantaranya melalui pengembangan kawasan kebun raya di berbagai daerah di Indonesia.

Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian menyatakan, kebun raya memiliki peran vital dalam pelestarian berbagai jenis tumbuhan, khususnya yang terancam punah.

“Kebun raya menjadi pilihan strategis dalam konteks konservasi tumbuhan, sekaligus kawasan penting bagi pelaksanaan berbagai macam penelitian, mendorong fungsi eduwisata konservasi dan lingkungan, berperan penting dalam memberikan layanan ekosistem, serta menjadi bagian dari penguatan ekonomi masyarakat,” katanya.

Merujuk Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2023, kebun raya adalah kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ yang memiliki koleksi tumbuhan terdokumentasi dan ditata berdasarkan pola klasifikasi taksonomi, bioregion, tematik, atau kombinasi dari pola tersebut.

Pasal 29 menyatakan bahwa BRIN melakukan pembinaan dan pengawasan pembangunan kebun raya dan pengelolaan kebun raya.

Hingga Mei 2024, tercatat ada 53 kebun raya di Indonesia. Lima diantaranya dikelola oleh BRIN, 42 kebun raya dikelola oleh pemerintah daerah, empat kebun raya dikelola oleh perguruan tinggi, satu kebun raya dikelola oleh BUMN, dan satu kebun raya dikelola oleh swasta.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R. Hendrian mengungkapkan, jaringan kebun raya yang dimiliki Indonesia adalah satu modal yang sangat penting dalam mendorong upaya konservasi tumbuhan secara ex situ.

Di sisi lain, tidak banyak negara di dunia yang memiliki jaringan kebun raya sebagaimana yang dimiliki Indonesia.

“Pembinaan intens terhadap kebun raya-kebun raya di Indonesia perlu dilakukan secara terus menerus agar kesamaan persepsi dan pemahaman antara BRIN – sebagai pembina, dan para pengelola kebun raya di berbagai daerah di Indonesia dapat terus dijaga,” kata Hendrian.

“Demikian pula komitmen jangka panjang dari para pihak, serta kapasitas para pengelola terkait pengelolaan kebun raya tentunya juga harus terus diperkuat,” imbuhnya.

Kegiatan ini diisi penyampaian materi “Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2023” oleh Plt. Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Muhamad Amin dan “Pengelolaan Koleksi Kebun Raya” oleh Direktur Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN Ratih Damayanti.

Temu Pengelola Kebun Raya Indonesia 2024 dirangkai dengan kegiatan garden tour dan kegiatan lainnya. Temu Pengelola diikuti oleh tidak kurang dari 136 orang peserta dari 32 kebun raya.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author