Inilah Tips Melihat Galaksi Bimasakti Secara Optimal

TechnologyIndonesia.id – Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Abdul Rachman memberikan tips untuk melihat pemandangan galaksi Bimasakti secara optimal. Menurutnya, untuk dapat melihat keindahan Bimasakti, diperlukan kondisi tertentu.

“Tips menikmati pemandangan Bimasakti secara optimal, yang paling penting adalah memilih lokasi yang memenuhi beberapa kriteria penting yaitu, langit yang cerah dan gelap, bebas dari polusi cahaya, serta tanpa awan tebal yang menghalangi,” ujar Abdul Rachman.

“Memilih tempat dengan langit yang cerah dan gelap, jauh dari sumber-sumber cahaya sangat menentukan kejelasan dan keindahan Bimasakti. Dengan memenuhi tips diatas maka akan dapat menyaksikan bentangan lengan-lengan spiral Bimasakti yang menakjubkan di langit malam,” sebut Abdul dalam BRIN Insight Every Friday (BRIEF) pada Jum’at (21/6/2024).

Penanggungjawab Observatorium Nasional Gunung Timau BRIN ini menyebut Bimasakti adalah galaksi di mana kita berada dalam alam semesta ini. Di dalamnya terdapat berbagai objek angkasa seperti bintang, planet, awan, dan debu yang saling terikat oleh gravitasi.

Posisi matahari berada 26 ribu tahun cahaya dari pusat Bimasakti. Jarak 1 bintang dengan bintang yang lain adalah beberapa juta tahun cahaya dan jarak M83 untuk sampai ke bumi sekitar 15 juta tahun cahaya (light year/ly).

“Bentuk visual Bimasakti berdasarkan analisis data pengamatan dari arah atas, Bimasakti memiliki struktur menyerupai piringan dengan pusat galaksi yang terang berbentuk seperti batangan,” ujar Abdul.

“Struktur ini kemudian dikelilingi oleh dua lengan spiral yang menyerupai dua tangan. Lengan spiral pertama adalah Scutum Centaurus Arm, sedangkan yang kedua adalah Perseus Arm,” imbuhnya.

Ia melanjutkan jika memperhatikan langit dengan seksama, kita akan menemukan ribuan galaksi dalam sebesar butir pasir yang kita taruh di ujung jari dan arahkan ke langit dan galaksi memiliki ratusan juta bintang.

Dengan mata telanjang, Bimasakti terlihat seperti selendang kabut yang memanjang di langit. Namun jika ingin mengabadikan dengan baik diperlukan pemahaman akan teknik astrofotografi, sehingga dapat memotret untuk melihat detail dan warnanya.

“Berburu keindahan Bimasakti membutuhkan penggunaan teknik, lokasi, dan peralatan yang tepat. Dalam mengapresiasi keindahan Bimasakti melalui presentasi visual yang menampilkan gambar-gambar pilihan dari galaksi ini, yang menjadikan malam itu sebagai pengalaman memikat yang tidak terlupakan,” tutup Abdul. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author