Pengelolaan SDA Manggarai Barat Perlu Sentuhan Teknologi dan Inovasi

alt
Menristekdikti Mohamad Nasir dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/4/2017). Foto Pubdok Kemenristekdikti/Fatimah
 
 
Technology-indonesia.com – Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi kekayaan alam dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.  Kemandirian ekonomi daerah membutuhkan sinergi lintas sektor untuk mengelola sumber daya alam (SDA) yang ada. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mendorong agar daerah bergerak seirama dengan perkembangan teknologi dalam mengelola kekayaan alamnya. 
 
“Inovasi akan memberikan nilai tambah terhadap terhadap produk yang dihasilkan masyarakat, muaranya adalah kemandirian ekonomi masyarakat. Ini sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo” kata Menristekdikti Mohamad Nasir dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/4/2017).
 
Pada kesempatan ini, Menristekdikti didampingi Bupati Manggarai Barat, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe dan Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Inovasi Retno Sumekar meninjau lokasi peternakan sapi dan pembibitan padi di desa Nanga’nae.
 
Menurut Menristekdikti masyarakat Manggarai Barat patut bersyukur memiliki anugerah kekayaan dan keindahan alam. Tanahnya subur untuk pertanian dan peternakan, lautnya dipenuhi ikan, pulau-pulaunya indah menawan hati dan tidak dimiliki daerah lain.
 
“Jika semua sektor ini dikelola dengan sentuhan teknologi dan inovasi, saya optimis Kabupaten Manggarai Barat akan bergerak lebih maju lagi,” ujar Menristekdikti.
 
Kemenristekdikti senantiasa mendorong para peneliti dan ilmuwan untuk melakukan riset dan inovasi di bidang-bidang yang erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat. Kemenristekdikti telah menghasilkan berbagai teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat Manggarai Barat.
 
Menristekdikti mengatakan Kabupaten Manggarai Barat akan menjadi daerah proyek awal penanaman padi Sidenuk dan inseminasi buatan (IB) Sexing untuk peternakan sapi di kawasan NTT. Padi Sidenuk adalah padi mugibat hasil riset BATAN yang mampu menghasilkan 9-10 ton/ha dengan teknologi IPAT BO (Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik).
 
Sebagai daerah destinasi wisata dunia, Menristekdikti berharap masyarakat Manggarai Barat mempersiapkan diri. “Labuan Bajo dan Pulau Komodo sudah terkenal di seluruh dunia. Masyarakat Manggarai Barat harus siap mengelola kawasan wisata, mulai dari akomodasi hingga konsumsi wisatawan. Sehingga tidak menjadi penonton di rumah sendiri” ujar Menristekdikti.
 
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia, Menristekdikti mendorong berdirinya perguruan tinggi dengan bidang studi kepariwisataan di Manggarai Barat.
 
Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula menyambut baik dukungan Kemenristekdikti dalam membangun kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Manggarai Barat. “Peternakan kita, khususnya peternakan sapi dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan dukungan inovasi dan teknologi dari Kemenristekdikti. Pertanian kita akan semakin baik hasilnya. Kami sangat bangga atas bantuan Menristekdikti bagi kemajuan Manggarai Barat ” ujar Agustinus.
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author