Membasmi Keong Mas Tanpa Cemas

JAKARTA – Walau jalannya lamban, keong mas termasuk hama pertanian yang ganas. Dalam tempo tiga hari, satu hektar sawah bisa habis oleh ulah keong mas. Keberadaan hewan bercangkang ini menginspirasi lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk membuat perangkap keong mas.

Sebelumnya, petani di desa Pamijahan, Kabupaten Bogor mengatasi hama keong mas dengan mengambilnya satu persatu kemudian dimasukkan karung. Melihat kondisi itu, Heri Heriyanto, M Nafis Rahman, Nopri Suryanto, M Sigit Gunawan, dan Bagus Dwi Utama tergerak untuk membantu petani dengan membuat alat pengendali hama. Maka lahirnya Sinatra Snails Trap, perangkap keong dengan menggunakan atraktan biologis sebagai pengganti pestisida.

Perangkap berbentuk kotak dari besi dan beralaskan jaring itu dilengkapi dengan umpan (atraktan) berupa daun pepaya yang telah diremas. Menurut M. Nafis Rahman, daun pepaya memiliki pengaruh yang lebih kuat untuk menarik keong dibandingkan jenis daun yang lainnya.

“Atraktan daun pepaya akan menarik perhatian keong pada radius 2-3 meter. Alas jaring pun dimodifikasi karena keong tidak akan menaiki dinding perangkap yang terlalu curam dan tinggi,” ujarnya di Media Briefing Tanoto Student Research Award (TSRA) 2014 di Jakarta (29/1)

Perangkap berbiaya murah ini menurut M. Nafis telah dipakai di areal pesawahan di desa Pamijahan, Bogor, tempat mereka melakukan riset. Proses pembuatan Sinatra juga mudah, sehingga petani tertarik untuk mengaplikasikannya. Mereka mengaku terbantu dengan upaya membasmi keong mas tanpa harus menggunakan pestisida.

“Dalam satu malam, Sinatra Snails Trap bisa menangkap 2-3 kg keong mas. Jika sawah 500 meter persegi memasang tujuh hingga sembilan alat, 15 kg keong mas bisa tertangkap,” ujar M. Nafis.

Sebagai bukti keunggulan inovasi yang teraplikasi di masyarakat, perangkap keong mas ini dinobatkan sebagai juara dua pada Tanoto Student Research Award (TSRA) 2013 di IPB dan masuk dalam 105 Inovasi Tahun 2012.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author