TechnologyIndonesia.id – Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) meluncurkan varietas unggul baru padi fortivikasi, jagung hibrida, gandum dan sorgum yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan strategis pangan nasional. Peluncuran beberapa varietas baru ini sekaligus sebagai wujud hasil kinerja BRMP dalam memperkuat ketahanan pangan di masa depan.
Kepala BRMP, Fadjry Djufry menyampaikan bahwa momentum peluncuran ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Peluncuran dilaksanakan di sela upacara HUT Kemerdekaan RI di lapangan upacara BRMP Biogen, Cimanggu, Bogor pada Minggu (17/8/2025).
“Inovasi ini adalah persembahan nyata BRMP bagi pertanian Indonesia. Dengan kehadiran varietas unggul baru ini kami ingin menunjukkan bahwa modernisasi pertanian terus bergerak untuk mewujudkan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Fadjry menambahkan bahwa varietas unggul baru yang dilepas ini membuktikan bahwa meskipun terdapat berbagai dinamika, namun BRMP mampu terus berkinerja dan menghasilkan inovasi nyata yang bermanfaat bagi pembangunan pertanian nasional.
Menurutnya, varietas unggul tidak hanya bicara soal produktivitas, namun juga harus memenuhi standar mutu yang ketat, agar hasilnya konsisten dan diterima masyarakat.
“Dengan pengalaman yang dimiliki sejak menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dilanjutkan dengan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, BRMP memastikan bahwa varietas yang dihasilkan telah melalui berbagai pengujian hingga mendapatkan varietas unggul yang adaptif dan produktif,” lanjutnya.
Delapan Varietas Unggul
Terdapat delapan varietas dari empat komoditas yang diluncurkan, yaitu tiga varietas padi aromatik bernutrisi Zinc tinggi Inpari Nutrizinc AR1, Inpari Nutrizinc AR2 dan Inpari Nutrizinc AR3. Keunggulan Inpari Nutrizinc AR Series antara lain: tekstur nasi pulen dan aromatik; ukuran gabah lebih besar; kandungan zinc tinggi untuk mendukung gizi masyarakat; lebih tahan terhadap sejumlah hama dan penyakit utama; dan potensi hasil tinggi dengan umur tanaman lebih singkat.
Selanjutnya dua varietas unggul jagung hibrida, yaitu JHANA 234 dan JHANA 333 dengan potensi hasil di atas 11 ton/hektare (ha), toleran naungan, dan memiliki ketahanan terhdap penyakit bulai dan hawar daun.
Sebagai upaya menekan impor komoditas strategis, BRMP juga telah merakit dan menghasilkan dua varietas gandum, yaitu Guri 7 Agritan dan Guri 8 Agritan. Menurut Fadjry, Guri merupakan singkatan dari Gandum untuk Rakyat Indonesia.
Varietas Guri 8 memiliki potensi hasil 4,67 ton/ha, sementara Guri 7 potensi hasilnya 5 ton/ha. “Kedua varietas ini adaptif dikembangkan di dataran menengah hingga rendah, dengan ketinggian kurang atau sama dengan 800-200 meter di atas permukaan laut,” terang Fadjry.
Untuk mendukung ketahanan pangan nasional, BRMP juga meluncurkan sorgum varietas Soper 6 Agritan. Varietas ini memiliki umur panen 111 hari setelah tanam dan memiliki potensi hasil hingga 6,19 ton/ha.
Peluncuran delapan varietas unggul baru ini sekaligus menjadi tonggak baru modernisasi pertanian melalui BRMP. “Modernisasi pertanian salah satunya dimulai dari benih berkualitas, dan BRMP siap mengawal langkah ini,” tutur Fadjry.
Hal ini sejalan dengan semangat Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam mewujudkan swasembada pangan melalui penerapan pertanian modern. “Dengan pertanian modern, produktivitas bisa dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan,” ujar Mentan Amran di berbagai kesempatan.
Dengan kehadiran varietas baru ini, BRMP optimis bahwa petani Indonesia memiliki lebih banyak pilihan komoditas yang produktif, adaptif, dan bernilai ekonomi tinggi. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa perakitan teknologi, standardisasi, dan inovasi pertanian terus bergerak maju untuk memperkuat kedaulatan pangan bangsa.
Perkuat Ketahanan Pangan, BRMP Luncurkan Delapan Varietas Unggul Baru
