Roaster, Alat Pemetik Teh Portabel Berbasis Radio Kontrol

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan alat pemanen teh berbasis radio kontrol dalam bentuk portabel. Harapannya, alat ini bisa membantu proses pemanenan daun teh menjadi lebih cepat.

Alat pemetik teh yang diberi nama Roaster dirancang Maulidya Rahmania Atikah mahasiswi Fakultas Pertanian bersama Muslimin Septianto (D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat), Ahmad Novan Khoerul Mizan (D3 Elektronika Instrumentasi), Ario Praditya Putra (Fakultas Pertanian), dan Rany Ayu Lestari (D3 Elektronika Instrumentasi).

Pengembangan alat pemetik daun teh ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap jumlah tenaga pemetik teh yang semakin menurun dari waktu ke waktu. Selain itu, operator mesin pemetik teh di PT. Pagilaran kerap mengeluhkan kesulitan mengoperasikan alat pemetik teh yang sudah ada karena berukuran besar sehingga kurang praktis. Alat tersebut perlu dikendalilkan 2 hingga 4 orang.

“Dimensi yang besar jadi kurang praktis dibawa kemana-mana, terlebih dengan kondisi perkebunan teh yang berbukit-bukit,” tutur kata Maulidya, selaku ketua tim, Selasa (4/7/2018) di Kampus UGM.

Meskipun alat yang ada dapat meningkatkan produksi dan efisiensi dalam pemetikan teh, tetapi sejumlah kendala tersebut masih belum terselesaikan. Tak hanya itu, apabila terjadi kerusakan, alat pemetik teh tidak bisa diperbaiki karena belum ada suku cadangnya.

Kelima mahasiswa tersebut dibawah bimbingan Rani Agustina Wulandari lantas mengembangkan alat pemetik teh portabel. Purwarupa ini pun berhasil mendapatkan dana penelitian dan pengembangan alat dari Kemenristekdikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa 2018.

Muslimin menambahkan, Roaster dibuat menggunakan sejumlah komponen antara lain chainsaw, fiber, dan blade. Dalam proses perakitannya, alat dirancang dengan mempertimbangkan berat dan dimensi agar dapat memenuhi fungsi portable dan nilai egronomis dari alat pemetik teh agar nyaman digunakan.

Roaster dilengkapi module GPS untuk membaca posisi alat, sensor suhu, dan RTC. Disamping itu ada xbee shield, power supply, dan arduino untuk mendukung ketepatan pengoperasian alat.

“Untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan dalam pemakaian, Roaster dirancang dengan bentuk alat yang sesuai dengan posisi ideal antara pemetik dan bentuk kebun teh yang ada. Pengoperasiannya cukup dilakukan 1 orang saja,” jelasnya.

Kehadiran Roster diharapkan pemanen teh bisa melakukan pemetikan lebih efisien dan nyaman. Alat ini bisa menjadi solusi masalah tenaga kerja pemetik teh yang terbatas dalam jumlah maupun umur dan meningkatkan produksi teh.

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author