Jakarta, Technology-Indonesia.com – Malam Batik Sawit, salah satu inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terpilih sebagai TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik 2023. Malam batik berbasis turunan sawit mengandung komponen untuk mengurangi ketergantungan sebagian bahan tak terbarukan dari minyak bumi (paraffin dan micro wax).
Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Pengumuman Nomor: B/308/pp.00.05/2023 tentang Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintahan Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah Tahun 2023 ditetapkan tanggal 16 Juni 2023 lalu.Â
Sebelum penentuan TOP 99, dua inovasi BRIN telah lolos menjadi Nominasi Finalis Top Inovasi 2023, yaitu Inovasi Malam Batik Sawit dan Inovasi Ventilator Mekanis untuk Pendukung Layanan Kesehatan Pasien Gangguan Pernafasan.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN Puji Lestari, pada keterangan tertulisnya mengatakan Malam berbasis sawit ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan malam batik yang saat ini digunakan.
“Malam batik berbasis turunan sawit mengandung komponen untuk mengurangi ketergantungan sebagian bahan tak terbarukan dari minyak bumi (paraffin dan micro wax) untuk menjaga kelestarian industri warisan budaya batik dengan mengandalkan sumber daya melimpah dan lestari (sawit) dalam negeri,” jelas Puji.
Inovasi ini dapat meningkatkan diversifikasi turunan sawit pada ranah yang belum tersentuh produk sawit. “Malam batik sawit adalah hasil formulasi resin alam dengan wax produk sintesa lemak sawit dalam aplikasinya memiliki daya tembus baik, lentur, tetap dapat membentuk garis ngawat, lancar pada aliran canting batik dan mudah dihilangkan kembali (lorot),” katanya.
Puji menambahkan, Saat ini industri kreatif batik telah memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian yang didominasi oleh usaha mikro dan kecil yang menunjukkan lebih dari 56 000 usaha batik tercatat tahun 2017.
Dengan jumlah pengusaha sawit yang tinggi, harapannya inovasi BRIN khusus malam batik sawit dapat menghemat devisa serta peningkatan serapan produk turunan sawit dari industri sawit nasional.Â
Strategi kedepan yang diperlukan adalah perluasan pemanfaatan inovasi malam batik sawit melalui program pendampingan teknologi dan jaminan pasar pada “branding batik sawit” ini.
Untuk menuju TOP 99, para peserta kompetisi harus lolos seleksi administrasi, kemudian lolos seleksi substansi melalui evaluasi proposal inovasi oleh Tim Evaluasi KemenPANRB.
Proposal yang lolos tahap evaluasi dinyatakan sebagai Nominasi Finalis Top Inovasi. Para nominator tersebut kemudian diserahkan kepada Tim Panelis Independen (TPI). TPI yang terbentuk dari tokoh masyarakat dan/atau unsur profesi/keahlian yang memiliki reputasi baik dalam pemikiran dan/atau pengalaman mendorong upaya-upaya peningkatan pelayanan publik.Â
Tim inilah yang memilih Finalis Top Inovasi yang berjumlah 99 inovasi. Karenanya para Finalis Top Inovasi ini disebut juga peraih Top 99. Selanjutnya para Finalis Top Inovasi (Top 99) diwajibkan memaparkan/mempresentasikan inovasinya, dan mengikuti wawancara dihadapan TPI. Presentasi dan wawancara (PW) bertujuan untuk memberikan informasi secara langsung kepada para juri dan juga masyarakat mengenai inovasi yang telah diterapkan, serta manfaat dan dampaknya kepada publik.Â
Inovasi yang terpilih dari hasil PW ini akan ditetapkan 45 Top Inovasi Terpuji atau disebut Top 45. 99 Finalis Top Inovasi Publik Tahun 2023 merupakan inovasi dalam kategori Kelompok Umum, yang terdiri dari: 9 inovasi dari kementerian, 7 inovasi dari lembaga, 1 inovasi dari BUMN, 8 inovasi dari provinsi, 54 inovasi dari kabupaten, dan 21 inovasi dari kota.Â
Selain Kelompok Umum ada kategori Kelompok Khusus (undangan) sebanyak 15 Top Inovasi terdiri dari 2 inovasi dari kementerian, 1 inovasi dari lembaga, 3 inovasi dari provinsi, 6 inovasi dari kabupaten, dan 3 inovasi dari kota.Â
Pada kesempatan yang sama Koordinator Pelayanan Publik dan PPID BRIN, Jasyanto menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Malam Batik Sawit menjadi TOP 99 dan berharap menjadi penyemangat untuk kita semua. Kita berdoa semoga Malam Batik Sawit menjadi Top Terpuji, harapnya.
Jasyanto menyampaikan ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran KIPP ini, dan bagi yang belum agar lolos tetap semangat, lakukan evaluasi dan perbaikan untuk ikut kembali pada KIPP tahun depan.
Sebagai informasi, Pada KIPP tahun ini, BRIN mengikutsertakan 18 proposal inovasi. 17 proposal lolos tahap seleksi administrasi, dan 2 proposal menjadi nominasi finalis inovasi. Dari 2 nominasi tersebut, hanya inovasi Malam Batik Sawit yang mendapat Top 99. (Sumber brin.go.id)