Technology-Indonesia.com – Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan Modern Revolusioner Keramba Serbaguna atau Mr. Krabs, sebuah alat yang membantu nelayan dalam memaksimalkan hasil tangkapan ikan.
Mr. Krabs tidak hanya dapat membantu meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan. Piranti ini berhasil menjadi finalis dalam cabang Piranti Cerdas dan Embedded System di ajang kompetisi Gemastik 2017 yang diadakan Kemenristekdikti pada 4-5 November di Universitas Indonesia.
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Abdurrohman Alfian Andi Nugroho, Karna Siwantara Suara, dan Hanif Baskoro. Mereka merupakan mahasiswa UGM Departemen Elektronika dan Instrumentasi yang tergabung dalam tim Alaska dalam Pagelaran Nasional Mahasiswa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2017.
Alfian mengatakan pembuatan Mr. Krabs tercetus karena melihat minimnya hasil tangkapan ikan di Indonesia. Salah satunya disebabkan penggunaan teknologi alat tangkap yang belum memadai.
“Mayoritas nelayan Indonesia adalah nelayan tradisional yang menggunakan alat konvensional dalam menangkap ikan sehingga hasilnya tidak maksimal,” tuturnya Selasa (31/10/2017) di Kampus UGM.
Keterbatasan teknologi pada alat tangkap nelayan tradisional membuat nelayan harus menunggu lama di laut sehingga tidak efisien. Nelayan juga tidak dapat mengetahui dengan pasti ketersediaan ikan di daerah tangkapannya.
“Proses ini tidak efisien, tidak jarang juga nelayan pulang tanpa membawa hasil. Karena itu, kami berusaha mencari solusi untuk mengatasi persoalan ini,” jelasnya.
Ketiganya mengembangkan inovasi alat tangkap keramba dengan memanfaatkan LED Superbright berwarna merah dan hijau. Led tersebut berfungsi untuk memancing ikan datang ke keramba.
“Biasanya nelayan memakai lampu pijar untuk menarik ikan, tetapi tidak efektif karena panas. LED Superbright ini tidak menghasilkan panas dan memancarkan cahaya sangat terang sehingga bisa menarik ikan,”imbuh Hanif.
Ikan yang masuk ke dalam keramba akan dideteksi oleh sensor photodiode melalui perubahan nilai cahaya yang ditangkap. Apabila keramba telah terisi penuh dengan ikan, maka sensor akan membaca nilai tertentu. Sensor akan mengirimkan hasilnya melalui mikrokontroller dan mengirim sinyal berupa notifikasi SMS yang dapat diterima smartphone milik nelayan.
“Nelayan juga dapat mengecek kondisi kerambanya secara real-time dengan cara melakukan missed call ke Mr. Krabs. Kemudian, Mr. Krabs akan melakukan scanning keadaan keramba dan akan mengirimkan informasi tentang kondisi keramba melalui SMS,” pungkasnya.