Forum Industri Pangan Dorong Kolaborasi Pemanfaatan Hasil Riset

alt
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe didampingi Rektor IPB Herry Suhardiyanto saat meninjau pemeran pada Forum Industri Pangan di IPB Convention Center, Bogor, Rabu (24/5/2017).
 
Jakarta, technology-indonesia.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar Forum Industri Pangan untuk mengetahui kondisi dari hulu ke hilir terkait industri pangan dan pertanian/peternakan. Forum ini merupakan usaha untuk mewujudkan kolaborasi pemanfaatan hasil riset dalam rangka kemandirian dan ketahanan pangan.
 
Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe menilai sebagai negara agraris, Indonesia belum bisa mandiri dalam bidang pangan. Karena itu perguruan tinggi memiliki tanggung jawab menciptakan kemandirian pangan nasional.
 
“Indonesia memiliki kemampuan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang begitu besar. Indonesia juga memiliki lebih dari 4.000 pendidikan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini bisa menjadi modal besar untuk membangun kemandirian pangan,” kata Jumain saat membuka Forum Industri Pangan di IPB Convention Center, Bogor, Rabu (24/5/2017).
 
Menurut Jumain, Indonesia juga memiliki pasar yang sangat besar. Namun sebagian dari market tersebut dipenuhi produk dari luar negeri. Potensi pasar ini menjadi peluang yang besar untuk mengembangkan industri pangan yang kuat. 
 
“Melalui pertemuan ini kita ingin mendiskusikan bagaimana peran SDM Perguruan tinggi bisa mendorong dan membantu pengembangan industri pangan nasional. Untuk membangun kemampuan kemandirian yang kuat, kita harus bersatu dalam mengembangkan industri dan model-model bisnis yang mampu meningkatkan produktivitas pangan,” terang jumain.
 
Forum Industri Pangan mempertemukan seluruh perguruan tinggi di bidang pertanian dan peternakan secara nasional, asosiasi pengusaha dan industri untuk bisa membuat rumusan langkah-langkah untuk menindaklanjuti model-model konsorsium yang sudah ada.
 
“Forum ini diharapkan menyusun langkah-langkah tindak lanjut ke depan dalam menyusun industri pangan. Langkah ini perlu diimplementasikan melalui kegiatan nyata yang ditujukan ke pemerintah dan masyarakat melalui peta jalan industri pangan nasional,” lanjutnya. 
 
Pemerintah terus berperan dalam mendorong hilirisasi hasil-hasil riset melalui berbagai kebijakan, peningkatan anggaran dan pendanaan  inovasi. Industri juga mulai tertarik untuk memanfaatkan hasil-hasil riset lembaga litbang dan perguruan tinggi. “Kita memberikan bantuan-bantuan untuk pengembangan SDM, teknologi dan manajemen untuk mendorong peningkatan usaha-usaha di bidang pangan,” ungkap Jumain.
 
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengatakan sektor pangan merupakan hal yang sangat krusial. Jika tidak ada sistem pangan yang tangguh, Indonesia akan terus bergantung pada impor. Karena itu, forum ini sangat penting untuk mengkonsolidasi  bahwa peneliti, dosen, mahasiswa, dan para inovator mampu menghasilkan inovasi yang membangun sektor ekonomi.
 
Menurut Herry, selama ini kita lebih banyak bekerja sendiri-sendiri. Para peneliti sibuk dengan penelitiannya, untuk menghasilkan karya ilmiah, publikasi dan paten. Para pengusaha mencari profit sebesar-besarnya tanpa peduli dari mana mendapatkan teknologi. 
 
“Ini adalah perubahan besar. perubahan budaya dan cara pandang dari para pengusaha dan industri pangan dan mereka yang bergerak di bidang produksi pangan bagaimana menghargai dan menggunakan inovasi yang dihasilkan oleh anak bangsa. Wahana semacam ini membuat masing-masing pihak jadi paham potensi yang sebetulnya kita miliki sangat besar,” ungkapnya
 
Herry berharap forum semacam ini terus dilakukan. Forum ini membuat para pengusaha melihat peluang memanfaatkan memanfaatkan inovasi dalam tahapan komersialisasi/hilirisasi. Para peneliti juga mendapatkan informasi pengusaha memerlukan apa. 
 
Selain forum diskusi, untuk menambah wawasan para peserta diskusi, diselenggarakan juga pameran hasil produk inovasi bidang pangan dan kunjungan ke Seed Center IPB di Leuwikopo Dramaga, PT Bogor Life Science Technopark, dan PT KAR di Rumpin Bogor.
 
Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014). Buku terbarunya, Antologi Puisi Kuliner "Rempah Rindu Soto Ibu"
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author