BRIN Gandeng Industri Kembangkan Riset Pelapis Kayu Alami

TechnologyIndonesia.id – Kayu sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan struktural, dan interior rumah. Sebagai material, kayu memiliki sifat mudah dibentuk, mudah dikerjakan, dan memiliki nilai estetika.

Seiring berjalannya waktu, kondisi lingkungan dapat mengakibatkan penurunan ketahanan kayu terhadap berbagai bakteri dan jamur. Fluktuasi faktor lingkungan yang tidak menentu menjadikan kayu mudah terdegradasi.

Salah satu jenis pohon dari famili Diptercocarpaceae yang memiliki kayu bernilai tinggi adalah Keruing (Dipterocarpus sp). Keruing juga menghasilkan hasil hutan bukan kayu berupa minyak keruing.

Minyak ini merupakan komponen cair yang dapat diperoleh dengan menyuling getah keruing. Residunya merupakan resin padat yang disebut oleoresin berwarna putih susu, tidak tembus pandang, lebih lengket dan kental.

Masyarakat lokal secara tradisional telah memanfaatkan oleoresin keruing sebagai pelapis dan dempul kapal, obor, obat luka, dan pelancar air seni. Potensi pemanfaatan lanjut lainnya sebagai bioproduk dan biokompatibel bisa dilakukan berdasarkan aktifitas senyawa bioaktifnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa oleoresin keruing dapat dimanfaatkan sebagai pelapis pada kayu dan pelapis pada logam untuk pencegah korosi.

Karena itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk (PRBB) menjalin kerja sama dengan CV. Nugroho Aneka Piranti dalam meneliti dan mengembangkan Resin Dipterocarpus sp. sebagai pelapis kayu alami.

Riset terdahulu mengungkapkan bahwa komponen kimia oleoresin mengandung β-bisabolene (C15H24) yang diisolasi dari minyak Commiphora guidottii. Selain itu juga mengandung senyawa dari kelompok phthalic acid.

Direktur CV Nugroho Aneka Piranti, Handika Agung Nugroho mengatakan proses produksi furniture sangat panjang dan pada bagian finishing adalah proses yang paling banyak membutuhkan bahan kimia.

Seperti pada proses bleaching menggunakan hidrogen peroksida (H2O2), menyiapkan warna menggunakan wood stain baik yang water base maupun wood base, pelapisan kayu yang berfungsi untuk coating, mengunci warna dan agar tahan cuaca.

“Kami sadar bahwa kami memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dari proses furniture ini. Karena itu ketika produk yang dibuat dari alam kita bisa meminimalisir dampak negatif yang diberikan dalam proses pembuatan furniture ini,” harap Handika di Gedung iLaB Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jumat (2/2/2024).

Kepala PRBB BRIN Akbar Hanif Dawam mengatakan, PRBB ditugaskan BRIN bisa memberikan dampak kepada masyarakat dalam hal ini adalah industri, sehingga riset yang terkait dengan khususnya biomassa dan bioproduk bisa berjalan secara maksimal salah satunya melalui kerja sama dengan pihak industri.

“Kami di Pusat Riset ini ditugaskan fokus kepada riset-riset biorifeneri. Biorifeneri adalah teknologi bagaimana kita memanfaatkan bahan-bahan yang sifatnya sustain (sustainable material product). Biasanya resin, plastik, polimer adalah oil rifenery product, yaitu berasal dari minyak bumi,” tutur Dawam.

Menurut Dawam, tren kebutuhan dunia yang pertama adalah sustainability dan aspek lain ramah lingkungan. Biasanya bahan sintetik atau oil rifenery cenderung tidak ramah lingkungan. Biorifeneri technology akan menjawab semua yang terkait dengan sustainability dan ramah lingkungan.

“Riset ini untuk treatmen kayu, kami memiliki beberapa produk-produk yang nantinya bisa diuji cobakan dari produk kehutanan. Kita harapkan mungkin ada beberapa varian-varian yang bisa dilakukan untuk dioptimalkan,” terangnya.

“Harapannya melalui kemitraan ini kita bisa mengembangkan produk. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa bermanfaat di masa mendatang,” pungkas Dawam. (Sumber brin.go.id)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author