Jakarta, Technology-Indonesia.com – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sulawesi Utara (Sulut) kembali melebarkan sinergi dengan dua perusahaan tambang di Sulut yaitu PT. Meares Soputan Minang (MSM) dan PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang tergabung dalam PT. Archi Group dalam pengembangan Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (Ayam KUB) di wilayah Minahasa Utara. Sebelumnya, telah terjalin kerjasama pengembangan Jagung Nasa 29.
Didi, pengawas pembinaan masyarakat PT. MSM mengatakan, melihat potensi produk jagung di Minahasa Utara, akan sangat baik jika disandingkan dengan pengembangan ayam kampung unggul.
“Kami akan mengembangkan ayam sebanyak 120.000 ekor. Namun permasalahannya adalah pasokan bibit DOC-nya masih didatangkan dari luar Sulawesi Utara. Terkait dengan itu, kami butuhkan planing akurat untuk kesiapan penuhi permintaan pasar akan ayam kampung unggul,” tutur Didi saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/2/2019).
Menurut Didi, antusiasme petani dalam pengembangan jagung di wilayah tersebut menjadi potensi untuk pengembangan komoditas lainnya, khususnya ayam. “Karena produk jagung langsung diambil pihak MSM untuk dijadikan bahan pakan ternak. Karena itu pihak MSM begitu concern terhadap kegiatan yang berorientasi pasar ini,” ujarnya.
Didi menambahkan kerjasama ini signifikan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usahatani di sekitar tambang, yang menjadi tanggung jawab pihak perusahaan.
Manager PT. MSM, Yusak menambahkan bahwa pihak perusahaan sangat berkomitmen untuk mengembangkan wilayah Minahasa Utara tersebut menjadi kawasan pengembangan agribisnis terpadu.
Pihaknya mengharapkan agar Balitbangtan juga dapat menyiapkan jagung yang lebih tahan naungan, mengingat di lokasi pengembangan berada pada kawasan di antara kelapa. “Kami berharap di lokasi tersebut akan menjadi suatu best practice bagi masyarakat dan pihak lain,” tambah Yusak.
Kepala BPTP Balitbangtan Sulut, Yusuf mengaku senang dengan antusiasme perusahaan yang tidak hanya berhenti pada kerjasama produksi jagung Nasa 29 saja.
“Kami sebagai sumber teknologi inovasi pertanian di daerah menyambut baik inisiasi ini dan siap untuk mengembangkan kerjasama, agar lebih luas skalanya serta lebih berorietasi agribisnis,” ungkapnya.
Keunggulan ayam KUB, terang Yusuf, mampu bertelur hingga mencapai 160-180 butir/ekor/tahun, banding ayam kampung biasa hanya bertelaur 50-75 butir per tahun. Masa mengeram ayam KUB berkurang hingga tinggal 10% sehingga ayam cepat bertelur kembali. “Selain itu, ayam ini dapat tumbuh lebih cepat daripada ayam kampung biasa,” pungkasnya.