Sawut Pisang, Sereal Sehat untuk Sarapan

Jakarta, Technology-Indonesia.com – Sarapan adalah waktu makan yang paling penting, meski sebagian besar orang melewatkannya karena berbagai alasan. Tidak hanya memberikan energi untuk memulai aktivitas, ada banyak manfaat sarapan lainnya untuk kesehatan.

Orang dewasa yang secara teratur sarapan sehat setiap pagi lebih mungkin untuk mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral, mengontrol berat badan, dan hanya sedikit makan lemak dan kolesterol. Sedangkan sarapan sehat rutin bagi anak-anak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka, menjaga berat badan yang sehat, dan berkonsentrasi lebih baik.

Kecukupan gizi saat sarapan menjadi penting bagi anak-anak untuk aktivitas hariannya. Namun, sereal yang biasa dibuat dari tepung komposit atau gandum memiliki kadar kalori yang cukup besar yaitu 379,1 kilo kalori. Belum lagi, kandungan gula dari sereal yang juga tinggi yakni hampir 33%. Jika gula tersebut menumpuk seiring dengan kebiasaan sarapan sereal, akhirnya bisa menjadikan anak-anak mengalami obesitas.

Perlu terobosan baru untuk bisa menghasilkan sereal sarapan yang lebih sehat, namun tetap memberikan manfaat yang sama dengan sereal lainnya. Karena itu, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), Balitbangtan mengembangkan Sawut Pisang sebagai sereal sehat kekinian.

“Kandungan Seratnya tinggi, vitaminnya tinggi. Apalagi pisang mineralnya juga bagus terutama kalium,” ungkap peneliti Sawut Pisang dari BB Pascapanen, Ira Mulyawanti.

Pisang juga menjadi bentuk diversifikasi pangan non nasi yang terdekat dengan masyarakat. Dengan nilai karbohidrat yang cukup tinggi (23 gram per 100 gramnya), pisang bisa menjadi alternatif pengganti nasi.

“Karenanya, pisang tersebut diolah dalam bentuk sereal agar menarik minat anak-anak yang ingin sarapan praktis sekaligus enak. Tinggal ditambah susu, anak-anak pasti suka,” tuturnya.

Sepintas, sawut pisang ini memang berbeda dengan sereal komersial yang dijual. Pasalnya, karena hanya berupa pisang yang diserut kasar kemudian dikeringkan. Sehingga saat sereal ini dicampurkan dengan susu, sawut tersebut akan kembali berbentuk serutan sebelum dikeringkan.

“Rasanya pasti khas pisang. Kita pakai pisang kepok yang memang asam manis, sehingga sangat cocok untuk ditambahkan susu. Namun, untuk membuat sereal ini bisa juga menggunakan pisang jenis lainnya” tambahnya.

Sereal dari sawut pisang ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi UMKM, khususnya di pedesaan yang memang memiliki potensi pisang. Apalagi pembuatan sereal sawut pisang sangat mudah dan dan tidak rumit.

“Hanya perlu diserut kasar saja, dikukus kemudian dikeringkan dan dikemas dalam kemasan alumunium foil tertutup. Alatnya hanya pengering saja,” tutup Ira.

Jika dikemas secara menarik, sawut pisang kreasi masyarakat nantinya bisa menjadi sereal sarapan kekinian asli Indonesia. (Sumber BB Pascapanen)

Setiyo Bardono

Editor www.technologyindonesia.id, penulis buku Kumpulan Puisi Mengering Basah (Arus Kata, 2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (PasarMalam Production, 2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (eSastera Malaysia, 2012). Novel karyanya: Koin Cinta (Diva Press, 2013) dan Separuh Kaku (Penerbit Senja, 2014).
Email: setiakata@gmail.com, redaksi@technologyindonesia.id

You May Also Like

More From Author